Demak –  Musim kemarau tiba sumber air yang berupa air kolam , saluran air bahkan sungai airnya mulai mongering. Warga kesulitan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari , mandi , cuci , masak dan minum. Inilah yang menimpa desa Tedunan kecamatan Wedung kabupaten Demak. Untuk kebutuhan mandi cuci harus “Ngangsu” dari sumur tengah sawah sedangkan untuk masak dan minum harus beli dari daerah Jepara.

Beberapa tahun yang lalu memang ada PAMSIMAS  yang mengolah air sungai untuk kebutuhan warga melalui pipa-pipa . Namun saat ini instalasinya tak berfungsi lagi karena pasokan air baku dari sungai tidak ada. Selain itu inslatasi pengolahan airnya juga rusak karena banjir beberapa tahun yang lalu. Sehingga PAMSIMAS tidak bisa lagi mengairi air ke rumah warga.

“ Ini mas bekas meterannya sudah terpendam tanah , dulu ketika awal memang airnya mengalir bisa untuk mandi dan cuci , tetapi sekarang sudah tidak ada yang ngurus jadi kalau kemarau seperti ini warga sini ya harus beli air “, kata Imam Sibaweh warga RT 03 RW 02 desa Tedunan pada kabarseputarmuria.

Imam Sibaweh mengatakan , dengan kondisi seperti itu pengeluaran warga setiap harinya bertambah karena ada anggaran untuk beli air bersih. Bagi yang keluarganya sedikit hal itu tidak menjadi masalah . Namun bagi warga yang jumlah keluarganya banyak harus keluar uang yang cukup lumayan untuk membeli air.

“ Kalau saya untuk mandi cuci ngangsu air dari sumur di sebelah selatan desa. Untuk masak dan minum harus beli setiap jrigennya Rp 2.000,- . Satu sepeda motor isi 6 jrigen kalau beli Rp 12 ribu  setiap tiga hari sekali saya harus beli “, Lanjut Imam.

Imam menambahkan untuk pembelian air setiap bulannya paling tidak Rp 50 – 75 ribu itu hanya untuk memasak dan minum.  Padahal jika ada sambungan air PDAM uang tersebut bisa untuk membayar rekening air 2-3 bulan.  Oleh karena itu ia berharap pemerintah bisa menyambungkan pipa air PDAM ke desa Tedunan seperti desa tetangga Kedungmutih, Kedungkarang, Babalan dan Mutih Kulon.

Kesulitan air bersih juga dirasakan Zaenal Arifin pengrajin Tenun yang juga warga desa Tedunan jika kemarau tiba ia harus menyiapkan uang untuk membeli air bersih  untuk memasak . Sedangkan kebutuhan minumnya ia beli air gallon isi ulang. Senada dengan Imam ia juga berharap pemerintah segera merealisasikan sambungan pipa PDAM ke desanya agar warganya tidak kesulitan air bersih lagi. ( Muin )