AlQotif – Tenaga Kerja Indonesia ( TKI ) di luar negeri saat ini masih merupakan salah satu pemasukan devisa negara kita. Dengan sulitnya memncari pekerjaan di negeri sendiri mendorong orang untuk “merantau” ke negeri orang. Salah satu negara yang menjadi sasaran pencari kerja adalah Arab Saudi. Di era bebasnya TKW dikirim ke sana Saudi merupakan surge bagi pencari devisa baik dollar ataupun real.
“ Kalau dihitung saya bekerja di Saudi ini tepatnya di Al-qotif sudah lebih 10 tahun. Dalam masa itu saya sudah pulang berkali-kali minimal 1 tahun pulang sekali”, aku Muhammad Nasikh salah satu TKI yang berasal dari desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak.
Lewat FBnya pada kabarseputarmuria Nasikh mengisahkan, awalnya berangkat di Saudi Arabia adalah tawaran dari tetangga yang merupakan PJTKI . Di Arab ada lowongan untuk kerja kantoran syaratnya adalah bisa berbahasa Arab. Dia yang pada waktu itu mempunyai pendidikan berlatarbelakang bahasa arab akhirnya mencoba seleksi di Jakarta. Meskipun ada kendala sedikit namun iapun bisa berangkat ke Saudi.
Muh. Nasikh dalam kesahariannya di saudi |
“ Kerja saya dari dulu hingga sekarang ya sama paling njaga kantor agensi tenaga kerja. Kalau di Indonesia ya semacam PJTKI. Kerjanya tidak berat paling mendata ,mengurusi kontrak dan administrasi yang lainnya. Setiap hari duduk di kursi dan pegang laptop”, kata Nasikh.
Dengan kerja yang tidak terlalu berat itulah meski lama namun ia kerasan di Saudi Arabia. Pertimbangannya untuk mencari kerja di Indonesia sulit apalagi ia hanya berbekal ijasah bahasa Arab. Untuk menjadi guru juga lowongan sedikit. Oleh karena itu meski harus pulang pergi ke Saudi hal itu tidak menjadi halangan terus bekerja di negeri yang banyak ontanya.
Nasikh mengaku setelah lebih 5 tahun bekerja di Saudi ia kembali ke Indonenesia untuk menikah. Gadis dari Solo ia sunting yang merupakan tempat kuliahnya dulu. Sehabis nikah iapun kembali ke Saudi kembali menjalankan kerja rutinitas sehari-hari . Jika kangen dengan istri iapun cuti pulang ke Indonesia untuk menjenguk istri dan keluarga di Demak maupun di Solo.
“ Rutinitas itu jalankan hingga hampir 13 tahun ini. Alhamdulillah lancar-lancar saja. Semua itu kami jalani dengan penuh pengertian. Ini semua untuk masa depan keluarga “,tambah Nasikh.
Dari perantauannya di Saudi Arabia selama ini sudah banyak yang ia berikan untuk keluarga. Dari gaji yang ia kumpulkan selama ini,selain membuat rumah di Demak iapun menginvestasikan berupa tanah dan juga bentuk lainnya. Ia berharap hasil jerih payahnya di Saudi Arabia itu dapat membahagiakan keluarganya.
“ Ya inginnya sih tidak di Saudi terus pak , nanti jika di Indonesia sudah ada pekerjaan yang cocok saya akan berhenti kerja disini. Mudah-mudahan ada kerja yang sesuai. Daripada di Indonesia nganggur ya kita manfaatkan kerja di sini “, imbuhnya. (Muin)
Haji aman dan lancar bersama KBIH ” Al-Firdaus” Jepara Hubungi 085 290 375 959
TOKO BUKU DAN KITAB SUPER LENGKAP
ALAT TAMBAL BAN BAKAR SUPER CEPAT
MENCUCI TANPA SABUN SUPER HEMAT
MAINAN MURAH SERBA 1000 RUPIAH