Jepara – Musim hujan atau bagi nelayan Jepara menyebutnya musim barat merupakan waktu istirahat atau prei miyang. Jika awan hitam tebal berarak-arak dari arah barat menandakan laut akan ombak. Oleh karena itu nelayan tidak melaut menunggu langit kembali bersih lagi. Waktu yang ada dipergunakan untuk memperbaiki alat tangkap, perahu atau pekerjaan yang lain.

Hal itu dikatakan Ahmad Yani nelayan asal desa Kedungmalang kecamatan Kedung pada kabarseputarmuria.com. Musim Barat atau ombak disetiap tahun pasti ada . Sedangkan waktunya tidak bisa dipredikasi , bisa sebentar bisa juga lama tergantung cuaca. Jika lama kadang-kadang hal ini menganggu operasianal keluarga berkaitan dengan makan.

“ Ya gimana lagi sejak dulu nelayan memang begini hidupnya , jika kondisi laut ramai hasilnya cukup untuk makan sehari-hari. Jika lebih ya ditabung untuk beli Mas-masan. Namun jika kondisi ombak atau musim barat ya makan dari tabungan kalau habis ya gadaikan emas “, aku Ahmad Yani.

Ahmad Yani sejak kecil memang hidup dari nelayan. Ayahnya juga berprofesi sebagai nelayan. Oleh karena itu sejak kecil ia telah dididik ayahnya sebagai nelayan tulen. Usai lulus sekolah Madrasah Tsanawiyah Ahmad Yani kecil sudah diajak ayahnya untuk terjun ke laut. Sehingga ketika beranjak dewasa ia sudah mahir mengoperasikan perahu dan menangkap ikan di laut.

20160109_091926

Hamidah , sedang melayani anggota KSP “Margi Rahayu”

Profesi nelayan bagi Ahmad Yani merupakan satu-satunya pekerjaan untuk menghidupi keluarganya. Pernah ia mencoba pekerjaan sebagai tukang kayu namun rasanya tidak nyaman. Setiap hari selalu dikejar oleh target yang dibebankan bosnya. Sehingga iapun keluar dari pekerjaan tukang kayu dan kembali terjun ke laut.

Musim Barat bagi nelayan merupakan masa paceklik . Hal itu dikatakan Hamidah kasir KSP “ Margi Rahayu” desa Kedungmutih kecamatan Wedung. Jika musim barat tiba jumlah anggota yang menjaminkan emas jumlahnya meningkat tajam. Setiap harinya 10 -20 anggota yang kebanyakan nelayan menjaminkan perhiasan emas seperti cincin ,gelang dan kalung . Jumlah pinjaman bervariasi dari mulai Rp 50 ribu – Rp 500 ribu .

“ Biasanya kalau cuaca hujan bercampur angin lama koperasi kita ramai dengan datangnya para anggota yang menjaminkan  emasnya ke sini. Daripada hutang ke tetangga banyak yang datan g kesini . Paling lama satu bulan mereka kembali ke sini untuk menebus barangnya “, tutur Hamidah yang didampingi Harun Arrosyid juru taksir jaminan KSP “ Margi Rahayu” .(Muin)

Haji aman dan lancar bersama KBIH ” Al-Firdaus” Jepara Hubungi 085 290 375 959

TOKO BUKU DAN KITAB ONLINE

BUKU PRIMBON LENGKAP

TOKO BUKU DAN KITAB SUPER LENGKAP

ALAT TAMBAL BAN ELECTRIC

ALAT TAMBAL BAN BAKAR SUPER CEPAT

MENCUCI TANPA SABUN  SUPER HEMAT 

SAMBAL PETIS KHAS JEPARA NIKMAT 

MAINAN MURAH SERBA 1000 RUPIAH

Butuh Garam Krosok Demak Hubungi  HAMZAWI 085727809314