Jepara – Jika musim hujan tiba sebagian warga desa tanggul Tlare dan Bulak Baru kecamatan Kedung yang mempunyai tambak dipinggir pantai merasa cemas. Pasalnya ombak yang menghantam pantai kuatnya bukan kepalang . ombak yang cukup besar gempurannya itupun menggerus puluhan meter tanah tambak.
“ Dulu jalan raya Semat – Kedungmalang ini jaraknya cukup jauh dari bibir pantai . Sepuluh tahun yang lau jaraknya lebih dari 150 meter. Namun kini paling tinggal 50 meter “, ujar pak Sutiyono warga desa Bulak Baru pada kabarseputarmuria.com
Sutiyono mengatakan kerusakan tambak akibat gempuran ombak tidak sama. Posisi tambak dan juga penghalang menjadi pembeda gempurahn ombak. Tambak-tambak yang langsung berhadapan dengan air laut akan cepat tergerus dibandingkan dengan adanya talud .
Beberapa tambak yang dibangun talud dari pasangan batu dan juga bronjong batu kerusakan tambak tidak secepatnya yang tanpa penghalang. Tambak-tambak yang tidak diberi talud sekali gempuran ombak tanahnya akan hancur berganti dengan pasir. Selain itu juga membentuk telik yang terus menggerus tanah tambak.
“ Untuk mengatasi gempuran ombak itu , pantai desa Bulak baru pada tahun ini mendapatkan proyek talud pantai . Selain pasangan patu dan juga bronjong batu ada juga bis-bis beton yang dipasang menjrok ke laut “, ujar Sutiyono.
Hal sama juga dikatakan Tasliman petani tambak asal desa Tanggul Tlare ombak besar menyebabkan kerugian petambak. Biasanya jika musim penghujan tiba tambak diisi bandeng dan ikan lainnya. Namun karena terus digempur ombak maka tambak itupun dibiarkan begitu saja.
“ Selain makin menyempit hasil tambakpun menurun , hanya musim kemarau bisa dibuat tambak garam . Jika musim penghujan seperti ini ya dibiarka saja sampai musim hujan atau ombak reda”, kata Tasliman yang tambaknya persis dibibir pantai.
Dari pantau kabarseputarmuria.com , kerusakan pantai tanggul Tlare sampai dengan Bulak Baru sangat besar. Berkali-kali dibuatkan talud dari pasangan batu belah namun beberapa tahun hancur dan harus mundur pada tahun berikutnya. Dibeberapa tempat Nampak bekas-bekas talud yang hancur di hantam ombak.
Pantai yang dulu dikenal rimbun dengan hutan mangrovenya kini mulai habis terkikis oleh gempuran ombak. Hanya tinggal beberapa tanaman yang tumbuh dipinggir pantai itupun dibeberapa tempat saja. Kerusakan pantai terlihat nyata pada bibir pantai yang tidak ada penahan baik tumbuhan mangrove ataupun talud dari batu.
Jika kondisi ini berlangsung terus tanpa ada tindakan pengamanan pantai maka beberapa tahun ke depan abrasi ini bisa menerjang jalan raya Kedungmalang – Semat. Padahal jalan raya sekarang dulunya ada tanah tambak warga yang letaknya jauh dari bibir pabtai. (Muin)
Haji aman dan lancar bersama KBIH ” Al-Firdaus” Jepara Hubungi 085 290 375 959
TOKO BUKU DAN KITAB SUPER LENGKAP
ALAT TAMBAL BAN BAKAR SUPER CEPAT
MENCUCI TANPA SABUN SUPER HEMAT
MAINAN MURAH SERBA 1000 RUPIAH