Jepara – Normalisasi sungai SWD1 atau Serang lama saat ini sudah memasuki desa Jungpandan kecamatan Welahan . Sungai yang dangkal dan sempit mulai di keruk menggunakan alat berat. Setidaknya ada belasan alat berat yang bekerja dari Pagi hingga sore hari.

Pantauan kabarseputarmuria Minggu 24/12/2023  tampak alat berat di kedua sisi Utara dan Selatan sungai menaikkan material berupa tanah dari dasar sungai. Tanah itu selanjutnya dipindahkan ke bantaran sungai. Setelah kering tanah tersebut di pindah untuk meninggikan tanggul.

Tampak beberapa warga melihat aktifitas pekerjaan normalisasi tanggul . Mereka melihat pekerjaan normalisas tanggul dari kejauhan. Beberapa warga ada yang membongkar bangunan di bantaran tanggul yang nanti dilewati alat berat.

“ Kalau tidak ingat Sungai ini sudah lama tidak dikeruk. Sehingga jika musim penghujan airnya sering meluber ke tanggul. Dengan di keruknya sungai ini mudah mudahan airnya tidak meluber masuk desa “, kata Salah Nahrowi  seorang warga Jungpandan

Pekerjaan normalisasi sugnai SWD 1 ini dari informasi yang didapatkan kabarseputarmuria sebagai salah satu cara pengendalian banjir jika musim hujan. Tidak hanya di seputaran tanggul yang dinormalisasi namun mulai hulu di daerah Kudus

Dengan dinormalisasinya sungai SWD 1 mulai dari hulu daerah Kudus . Aliran air menjadi lancar dan tak ada sumbatan dan langsung bisa mengalir ke hilir din laut jawa .Sehingga banjir yang selalu terjadi akan bisa teratasi.

Ketua DPRD Jepara Haizul Ma’arif menyambut positif pelaksanaan pengerukan Sunga Serang Wulan Drainase (SWD) I dan II. Dua sungai itu melintas di Kecamatan Nalumsari, Mayong, Welahan, hingga Kedung.

Menurutnya, pengerukan dua sungai tersebut merupakan langkah normalisasi sungai yang tepat. Pasalnya kondisi sungai saat ini juga sudah dangkal.

Selain itu juga, kata dia, normalisasi sungai tersebut merupakan upaya kongkret pencegahan banjir.

Kepala Bidang Pelaksana Jaringan Sumber Air (PJSA) BBWS Pemali Juana, Mustafa menyampaikan, pengerukan ini dilakukan untuk meminimalisir risiko banjir. Seperti diketahui, limpasan air dari Sungai SWD I dan SWD II kerap membuat permukiran warga di sekitar sungai mudah tergenang.

Untuk itu, pihaknya menormalisasi dua sungai tersebut agar bisa menampung debit air yang lebih banyak. Di sisi lain, kerawanan banjir bisa lebih berkurang. ( Pak Muin )