Demak- Petani di desa Mutih Kulon kecamatan Wedung hari hari ini dipusingkan dengan mengeringnya saluran air di area persawahan mereka . Namun demikian mereka masih beruntung karena mendapatkan gelontoran air dari Timur . Meskipun harus iuran untuk menaikkan air ke sawah mereka dan mereka berharap sawah mereka tidak kekeringan atau gagal panen.

Sokhim petani dari desa Mutih Kulon yang di temui kabarseputarmuria Senin (1/7) mengatakan ia dan kawan kawannya merasa bersyukur masih mendapatkan gelontoran air dari Timur. Meskipun harus iuran untuk menyewa pompa air dan bahan bakar namun hal itu tidak menjadi masalah agar sawahnya terairi dan tidak gagal panen. Sawah yang ia garap masih membutuhkan air yang cukup lama sampai panen.

“ Sawah saya ini menunggu panen masih lama paling tidak masih satu setengah bulan lagi. Apapun kita lakukan agar sawah bisa terairi solusinya kita urunan untuk menaikkan air gelontoran dari Timur . Mudah mudahan dengan adanya air ini sawah disini bisa selamat sampai panen “, harap sokhim.

Hal sama juga dikatakan Dalhari (58) petani yang juga perangkat desa Mutih Kulon , area persawahan di sebelah Barat Desa jika MT II sering kekurangan air. Untungnya masih ada gelontoran air dari Selatan meski harus menggunakan mesin pompa petani masih bisa mengairi sawahnya. Dari pengamatannya area persawahan di desa diperkirakan selamat dari gagal panen karena ketersediaan air. Jika ada yang gagal panen tidal begitu banyak yaitu arean persawahan di Sebelah utara.

“ Kalau di area sini  air masih ada meski harus menaikkan dengan pompa air , cuman yang sebelah Utara sana komplek makam Mbah Maulana kelihatannya air mulai menipis . Misalnya jika gagal panen ya area persawah di sebelah sana karena air sungai SWD I sudah mengering”, kata Dalhari yang ditemui di sawah bengkok garapannya.(Muin)