Demak – Desa Babalan kecamatan Wedung merupakan desa pesisir yang dahulu sebagai tambatan perahu atau kapal yang berlayar dari Semarang menuju ke desa Tedunan lewat Sungai Serang. Dahulu kala Sungai Serang cukup lebar dan bisa dilewati tongkang pembawa barang barang. Kini Sungai itu kian menyempit karena diurug menjadi tempat pemukiman warga.
Sisa sisa tempat tambatan perahu itu kini menjadi kampung yang diberi nama kampung boom. Kampung boom inilah yang terdampak rob pertamakali ketika rob mulai meninggi lima tahun belakangan ini. Jalan beton kampung jika rob naik , tergenang air 30 cm – 60 cm setiap hari. Selain itu rumah warga yang rendah juga tergenang air setiap harinya.
Riyadoh warga kampung Boom pada kabarseputarmuria mengatakan , cerita embah embahnya dulu kampung boom ini sungainya lebar dan bisa dilewati perahu perahu besar. Kapal kapal dari Semarang membawa barang barang untuk dibawa ke Kudus lewat desa Tedunan kecamatan Kedung lalu lewat Pecangaan . Di desa Tedunan ada tempat bongkar muat barang.
“ Barang dari Semarang turun di Babalan lalu dipindah ke perahu besar di bawa ke desa Tedunan untuk dibawa ke Kudus Pati . Selain itu Barang dari Kudus atau Pati di bawa ke Semarang lewat desa Tedunan dan naik Kapal di desa Babalan ya di kampung Boom ini “, kata Riyadoh yang juga Ketua RT.
Riyadoh menambahkan , perkampungan boom di ujung desa Babalan ini sudah ada ada sejak dulu awalnya satu dua rumah kini sudah puluhan rumah yang berdiri di pinggir Sungai Serang lama atau Serang mati. Sungainya yang dulu lebar kini hanya tinggal beberapa meter saja. Hanya perahu perahu kecil yang bisa lewat menuju ke tambak untuk mengangkut garam.
Terkait rob yang semakinm lama semakin meninggi membuat rumah rumah warga yang belum direnovasi atau ditinggikan tergenang air rob. Tinggi genangan bervariasi antara 20-60 cm . Bagitu juga jalan beton kampung juga terdampak rob sehingga jika rob tiba warga harus melewati genangan air rob jika akan memasuki rumahnya.
“ Saya sudah usul kepada pemerintah desa untuk peningian jalan kampung ini . Namun sampai sekarang belum ada realisasi . Mudah mudahan secepatnya jalan ini ditinggikan agar warga tak terganggu dengan air rob yang datang sewaktu waktu “, harap Riyadoh.
Selain jalan yang tergenang air rumah rumah di Kampung Boom desa Babalan ini juga belum tersambung pipa PDAM. Untuk kebutuhan MCK warga mengandalkan sumur bor milik bwbwrapa warga . Air yang agak asin itu dipompa kemudian disalurkan ke rumah rumah warga yang membutuhkan air bersih dengan pipa pipa plastic panjang.
“ Sejak dulu hingga sekarang untuk mandi warga mengandalkan air payau ini . Untuk kebutuhan masak dan minum warga membeli air gallon isi ulang yang murah . Kalau ingin air PDAM warga harus beli pipa pralon yang panjang ,karena belum ada pipa besar jaringan PDAM sampai Kampung ini “, tutup Riyadoh. ( Pak Muin )