Mobil penjaja air keliling di desa Kedungmutih Demak
Demak – Sudah lebih satu minggu pipa PDAM Wedung tidak mengucur airnya membuat warga pesisir Wedung khususnya desa Kedungmutih kecamatan Wedung kesulitan air bersih. Air yang biasanya tercukupi dari PDAM Wedung kini harus cari solusi sebagai pengganti.
Yang masih mempunyai sumur gali sumur itu kembali dimanfaatkan untuk mandi cuci dan kakus.Namun bagi yang sumurnya di timbun maka harus mencukupi kebutuhan air dengan membeli air dari penjual keliling.
Hamidah ( 45) warga RT 02 RW 02 desa Kedungmutih menuturkan , setelah air PDAM tak mengalir simpanan air bersihnya habis. Untuk mencukupi kebutuhan air bersih untuk mandi cuci dan kakus beli pada penjaja air keliling.
“ Satu drum plastik seperti ini isinya kurang lebih 200 liter saya beli Rp 25 ribu . Satu Drum ini ya untukkebutuhan 2-3 hari . Setelah habis kita beli lagi “,kata Hamidah .
Hamidah menambahkan baru tahun 2023 ini pipa PDAM macet lama sudah hampir 10 hari.Tahun lalu meski musim kemarau matinya paling 2-3 hari .Namun pada tahun ini lama mati dan belum ada kabar mengalirnya kapan.Jalan satu satunya adalah harus beli air.
“ Kabarnya sih ada bantuan air bersih tapi yang dapat ya rumahnya yang dekat jalan raya. Seumpama dapat ya harus angkut sendiri mendingan beli sendiri air bisa langsung masuk rumah “, tambah Hamidah.
Anang Fahmi (25 ) penjual air keliling mengatakan , iar bersih ia beli juga dari Pecangaan yang jauhnya 11 Km dari desa Kedungmutih. Satu mobil Pick Up ia bisa membawa 9 drum air sekali bawa. Ia jual perdrumnya Rp 25 ribu sehingga satu rit ia dapat uang Rp 225.000.
Ia mengaku baru pertama kali jual air ini karena permintaan para tetanggnya yang kesulitan air bersih. Selain modal mobil untuk angkutan ia juga harus menyiapkan slang yang panjang dan drum plastik untuk tempat air. Untuk memasukkan air ke rumah warga ia juga bawa mesin pompa air.
“ Agar bisa masuk ke rumah warga paling tidak selang yang kita siapkan minimal 25 meter. Harus pakai pompa seperti ini . Ya kita tidak menghitung untung dulu yang penting tetangga kecukupan air bersih dulu “, kata Anang yang juga warga desa Kedungmutih.
Selain Anang masih ada beberapa warga yang juga mensuplai kebutuhan air bersih warga. Selain menggunakan mobil ada pula warga yang keliling jual air menggunakan sepeda motor. Satu sepeda motor membawa 4 jrigen air dengan ongkos kirim Rp 15 ribu-Rp 20 ribu. ( Pak Muin )