Ashari warga Sowan Lor branjang Anco di Sungai desa Surodadi

Jepara – Saat ini banyak cara untuk mengisi waktu luang di kala tidak punya pekerjaan .Selain itu kadang juga pikiran sumpek membuat pening kepala. Nah ada satu cara untuk menghilangkan itu semua.Yaitu dengan mbranjang anco atau mencari ikan disungai dengan alat branjang namanya.

Jika anda sedang jalan jalan ke pinggir pantai mulai dari desa Semat hingga desa Kedungmalang . Anda akan menemui puluhan orang yang menangkap ikan dengan alat branjang ini. Mereka duduk dipinggir sungai sambil menurunkan alat penangkap ikan.

Alat itu diturunkan setelah dua atau tiga menit alat itu kemudian diangkat begitu seterusnya. Jika mereka beruntung dalam setiap angkatan ada ikan yang masuk ke jaring kemudian tinggal menyeroknya.

“Ya daripada sebel di rumah tidak ada orderan , kita main main ke sini sambil mbranjang anco bersama teman . Sudah lama saya hobi branjang anco dulu ya nyewa sekarang teman sudah beli saya tinggal nebeng “, aku Ashari (34) warga desa Sowan Kidul pada kabarseputarmuria Minggu 10/9/2023.

Ashari yang berprofesi sebagai tukang pinising mebel ini mengatakan , ia berangkat dari rumah sekitar pukul enam pagi dan nanti pulang sebelum dhuhur. Ia branjang anco cari ikan ini ke tetangga desa kurabng lebih 5 kilometer dari tempat tinggalnya.

Dalam petualangan hobinya itu ia pernah mendapat ikan cukup banyak. Selain untuk konsumsi di rumah ikan hasil mbranjangnya itu dibagi bagikan ke tetangga kanan kiri rumahnya. Jika dapat banyak ia tidak pernah menjuaolnya.

“ Yang namanya hobi ya tidak ada untung ruginya. Kalau tidak dapat ikan ya nggak apa apa . Tetapi pas dapat banyak ya kita bagi bagi ke tetangga . Mereka senang karena dapat ikan gratisan “, tambah Ashari.

Dulu sebelum temannya punya branjang anco ia menyewa mulai pagi hingga sore Rp 20 ribu .Namun setelah temannya membeli branjang anco seharga Rp 150 ribu ia kini tak sewa lagi . Keuntungan punya alat sendiri bisa pindah pindah lokasi ke tempat yang banyak ikannya.

‘Ya lokasi kita branjang anco ya sekitaran sini desa Surodadi , Bulakbaru, Panggung dan Kedungmalang. Jika di tempat ini sepi tidak ada ikan nanti kita pindah ke tempat lain “, kata Ashari yang ditemui di jembatan belakang desa Surodadi menuju ke desa Kalianyar.

Ashari mengaku dengan mbranjang anco ini ia meras terhibur . Apalagi jika di rumah tidak ada orderan atau kegiatan.Untuk menghilangkan rasa gabutnya itu ia keluar rumah mengajak teman untuk mranjang anco.Meski kadang perolehan sedikit hal itu tetap dijalani untuk mengisi waktu senggangnya.

“ Sekarang alat branjang ini banyak dijual secara online ,tinggal cari di internet atau market place harganya beragam tergantung besarnya alat dan kualitas .Kalau yang murah ya sekitar Rp 150 ribu sudah komplit tinggal pakai”, kata Ashari menutup sua.(Muin)