Pati – Anggota DPR RI, Sudewo, menggelar acara Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pemberdayaan Masyarakat, hasil kerjasama dengan Balai Pendidikan Pelatihan Penerbangan (BP3) Curug- Kementerian Perhubungan RI.
Kegiatan Diklat ke IV diikuti peserta dari wilayah Kabupaten Pati, berlangsung di New Merdeka Hotel, (2/9/24).
Hadiri Pj Bupati Pati (yang mewakili), Kepala Diskominfo, Dishub, Disnaker, DPUTR Disdikbud, Camat Pati dan tamu undangan.
Pembukaan Diklat Pemberdayaan Masyarakat secara resmi ditandai dengan pemakaian rompi kepada 2 putra-putri perwakilan peserta,oleh Anggota DPR RI Sudewo.
Yunke Setya Devianti koordinator pelatihan BP3 Curug dalam laporannya mewakili Kepala Balai Pendidikan Pelatihan Penerbangan Curug menerangkan, kegiatan ini merupakan program kerja BP3 Curug Tahun 2024.
“Tujuan pelatihan, peserta mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan perhubungan”, terang Yunke.
Adapun kurikulum diklat meliputi IT Network Fundamental (Angkatan 1), diikuti 40 orang, berlangsung selama 42 jam pelajaran, terdiri atas teori dan praktik. Juga Teknik Perawatan Perangkat Komputer (Angkatan 3), diikuti 20 orang, selama 44 jam pelajaran, terdiri atas teori dan praktik.
Untuk mendapatkan kualitas hasil yang sesuai dengan tujuan pelatihan, dipersiapkan pengajar atau instruktur profesional, berasal dari BP3 Curug dan Praktisi Penerbangan.
Dalam sambutan, Sudewo mengatakan, diklat yang digelar di Kabupaten Pati hari ini adalah yang ke IV. Kegiatan serupa sudah tiga kali dilaksanakan di rumah joglo desa Slungkep kecamatan Kayen. Tidak lain program ini bertujuan untuk mempersiapkan ketrampilan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
“Tidak ada suatu daerah atau negara bisa maju tanpa didukung sumber daya manusia yang mumpuni. Negara dengan kualitas sumber daya manusia yang unggul, rakyatnya sejahtera”, kata Sudewo.
Oleh karena itu, lanjut dia, kegiatan ini akan sangat bermanfaat bagi peserta sebagai bekal ketrampilan dalam kehidupan bermasyarakat.
Menurutnya, pendidikan di Indonesia masih memprihatinkan yang hanya sebatas meluluskan sekolah dan mencetak sarjana. Akan tetapi, ketika bersaing dan berkompetisi dalam dunia kerja dan usaha, tidak mampu menunjukkan kemampuan dan kompetensinya.
“Saya berharap, peserta mengikuti diklat ini dengan sungguh- sungguh karena ada ilmu yang nanti bisa diambil dan sangat berguna”, harapnya. (Agus )