Pak Syaiful tunjukkan hasil tangkapannya dari laut

Demak – Situasi laut pantura Jawa Tengah yang sedang ombak dan juga berangin besar membuat nelayan di Demak tak bisa melaut. Jika dihitung di bulan Desember mereka dirumah lebih setengah bulan.Begitu juga di bulan Januari ini beberapa hari pertama juga masih prei di rumah tak melaut. Baru hari Sabtu 7/1/2022 mereka bisa keluar dan berangkat melaut karena cuaca bagus laut tenang tak berombak.

Syaiful Faqih (37) nelayan asal desa Kedungkarang kecamatan Wedung kabupaten Demak mengatakan , ia tidak miyang ke menangkap ikan sudah 20 hari. Di rumah hanya duduk duduk njagong dengan para tetangga .Kalau tidak ya beres beres peralatan untuk menangkap ikan seperti memperbaiki mesin, alat tangkap ikan atau perahu.

” Alhamdulillah hari ini cuaca bagus dan bisa melaut dan hasilnya juga lumayan dapat banyak. Selain ikan rucah seperti ini.Masih ada juga ikan besar , udang dan rajungan.Hari ini kondisi laut tenang tidak berombak”, kata Syaiful pada kabarseputarmuria Sabtu 7/1/2023

Syaiful yang berprofesi sebagai nelayan sejak kecil mengatakan, jika laut sedang ombak ia dan teman temannya pilih istirahat di rumah.Kalau dipaksakan berangkat Penuh dengan resiko selain tak ada hasil juga keselamatan jiwa dan perahu terancam. Selama laut ombak dia dan teman temannya mengisi waktu dengan kegiatan seadanya.

Pak s

” Ya libur tidak miyang hal yang biasa ketika musim ombak tiba. Namun setelah ombak reda biasanya ada hasilnya atau orang sini menyebut pangkatan. Sore ini hasil lumayan bagus ikan rucah saja dapat 4 takaran belum ikan yang besar ,udang dan rajungan “, kata Syaiful sambil menujukkan ikan pari besar hasil tangkapannya.

Sementara itu Khoirul pengepul ikan rucah dari desa Kedungmutih pada kabarseputarmuria mengatakan, hari pertama melaut hasil ikan rucah nelayan minimal 2 takaran. Satu takaran ia beli Rp 35 ribu dan pada hari pertama ini ia banyak mendapatkan dagangan .

Ikan ikan rucah itu selanjutnya ia bawa ke pengepul besar di daerah Pati untuk diolah menjadi campuran pakan ternak. Ia berdagang ikan rucah sudah lebih 5 tahun.

” Selain hasil nelayan warga desa Kedungmutih saja juga membeli ikan rucah dari nelayan waega desa Kedungkarang  dan juga Karangaji. Sehari kalau biasa satu mobil kalau ramai ya 2 mobil sekali kirim ” , kata Khoirul .( Pak Muin )