Jepara – Nggowes atau naik sepeda bagi sebagian orang merupakan hobi yang tak bisa ditinggalkan begitu saja. Tiada hari tanpa nggowes panas hujan tak jadi halangan yang penting bisa nggenjot sepeda kemana saja. Itulah yang kini dijalankan Santoso (48) seorang ASN di kantor kecamatan Kedung. Tiada hari tanpa nggowes targetnya rata rata sehari minimal 30 Km.

Santoso yang warga desa Wanusobo kecamatan Kedung hobinya nggowes ini sejak masih bersekolah di Madrasah Aliyah. Setelah menikah hobi tersebut terus jalan dan puncaknya ketika Covid 19 menerpa negara kita.Hobinya nggowes terus meninggi seiring dengan bergabungnya teman teman lain sehobi. Dengan semakin bertambahnya teman akhirnya membentuk komunitas GTN ( Nggowes Tanpa Nama ).

” GTN lahir ya pas Corona ini kita nggowes tidak sendiri tapi banyak teman sehingga buat acara mlipir kemana mana. Pernah Ke Pati ,Rembang ,Semarang , Kendal dan juga Sragen. Selain itu Kudus ,Jepara ,Demak sudah berkali kali tak bisa dihitung “, kata Santoso Presiden GTN  dengan penuh semagat pada kabarseputarmuria.com Selasa (5/4)

Ia menambahkan hobi nggowes hobi yang murah karena sepeda yang kita pakai sepeda biasa yang mudah kita jangkau harganya. Selain itu ketika nggowes luar kota kita sering tidur di sembarang tempat yang penting aman dan nyaman. Selain itu untuk kebutuhan makan di perjalanan kita biasa mampir di warung warung yang super ekonomis harganya. Jadi untuk perjalanan nggowes jauh tak butuh modal banyak.

” Ya yang namanya nggowes luar kota dan menginap kita pasti bawa sangu uang .Tapi tidak banyak merogoh kocek .Kita makan sering warung pinggir jalan.Untuk menginapkita biasa di rumah kenalan kalau tidak ada di Masjid atau Musholla,”,tambah Santoso
Bulan Puasa Tetap Nggowes

Untuk bulan puasa saat ini hobi nggowes tetap jalan meski routenya hanya sekeliling desa saja. Namun ia punya target sehari kalau bisa mininal 30 Km. Adapun mlipir luar kota masih ada beberapa trip rencana. Jadwal keberangkatannya sore hari sehingga berbuka puasanya di jalan .Dengan nggowes ini tidak membuat tubuh kita lemas namun bertambah sehat.Namun memang ada penurunan peserta karena banyak teman teman yang mengganti jadwal nggowes dengan kegiatan Ramadhan misalnya ngaji ,baca alqur’an dll.
” Kita nanti rencana ke Kudus berangkat dari rumah sore hari sehingga buka di Jalan dan shalat tarawihpun juga di jalan. Yang penting nggowes terus ” ,kata Santoso lagi.

Lewat media ini Santoso mengajak warga Jepara di seputaran Kedung bisa bergabung dengan komunitas nggowesnya GTN. Ia juga sudah membuat Grup GTN di Face Book yang diharapkan dapat lebih menyemarakkan kegiatan nggowes di Jepara Bumi Kartini.             ( Pak Muin )