Demak – Seribu satu pekerjaan jika ditekuni salah satunya akan jadi berkah bagi keluarga. Hal itulah yang dijalani bang Fathul Huda (53 ) warga desa Kedungmutih kecamatan Wedung ini. Lebih 20 tahun ia bekerja sebagai sopir. Tidak hanya di dalam negeri saja , ia pernah jadi sopir selama 7 tahun di luar negeri.

“ Pekerjaan sopir ini saya jalani awalnya jadi TKI di Saudi . Istri saya sebagai asisten rumah tangga dan saya sebagai sopir. Kalau tidak salah hitung saya nyopir di Saudi 5 tahun dan di Abu Dhabi 2 tahun”, aku Fathul Huda yang akrab di panggil Paol pada kabarseputarmuria SEnin (4/4).

Nama Paoli a dapatkan dari face Book ia membuat akun face book dengan nama Paol. Setelah itu teman-temannya kemudian memanggilnya dengan nama Paol. Nama itu ia buat ketika bekerja sebagai sopir di Saudi. Ia disana sebagai sopir pribadi majikannya. Selain mengantar dan menjemput majikan ke kantor kadang juga berbelanja ke super market.

“ Meskipun sebagai buruh namun nyopir disana enak , mobil bagus dan sering baru. Jika dipakai setahun atau dua tahun ganti yang baru. Mobilnya besar kalau disini sekelas Pajero atau mobil besar lainnya. Meskipun jam kerja tak menentu disana enak makan ditanggung masjikan tempat tidur disediakan “, kenang Paol,

Untuk gajinyapun lumayan besar sehingga setiap bulan ia bisa mengirim gajinya dan isrinya untuk biaya hidup di rumah . Selain itu ia juga bisa membuat rumah , menyekolahkan anak . Mencukupi kebutuhan rumah anak-anak serta cucu cucunya. Ia dan istrinya bekerja di Saudi satu majika sehingga sering ketemu meskipun berbeda kamar.

Sayang saat ini kerja sopir di sana sulit tidak seperti dulu sehingga kini hanya istrinya yang bekerja di luar negeri. Sebenarnya ia ingin kembali bekerja di luar negeri namun lowongan tak ada . Terpaksa ia kini jadi sopir pocokan atau panggilan bagi siapa yang membutuhkan. Kadang mengantar rombongan ziarah , mantenan sampai mengantar pelanggannya belanja ke pasar.

“ Ya yang penting tetap nyopir dan dapat uang untuk hidup sehari hari . Penghasilan tidak tentu kadang dapat banyak kadang dapat sedikit. Ya kalau  antar dekat dekat ya Rp 100 ribu sehari dapat . Kalau luar kota ya kadang lebih “, kata Bang Paol.

Untuk mobilnya karena ia belum mempunyai mobil sendiri . Jika carteran ia ngambil mobil ke teman teman mulai dari mobil kecil sekelas Avanza, Xenia ,Ertiha sampai kendaraan besar seperti Elf long. Untuk carteran penentuan harganya ya dihitung biaya sewa mobil, bahan bakar dan upah nyopir. Inginnya sih punya mobil sendiri namun sampai sekarang belum kesampaian .

“ Doakan ya bisa beli mobil sendiri jadi tak usah lagi sewa mobil  seperrtti sekarang. Untuk sewa mobil tergantung jenisnya dan lama pakainya kalau sehari mobil kecil ya Rp 150 ribu – Rp 200 ribu kalau lebih waktu ya tambah sesuai dengan pemakaian “ ,kata Fathul lagi. ( Pak Muin)