Jepara –  Bagi Sokhib warga desa Surodadi kecamatan Kedung jabatan adalah amanah yang harus dijalankan sesuai aturan. Selain itu cara meraihnya dengan cara jujur dan tidak melanggar aturan. Dua motivasi itulah yang mendorong ia ikut mencalonkan diri sebagai Petinggi desa Surodadi bulan November yang akan datang.

Ia tahu bahwa mencalonkan diri menjadi Petinggi harus punya uang banyak seperti yang sudah sudah sudah . Namun demikian tahun ini ia ingin membuktikan bahwa dengan modal sedikit orang harus berani maju menjadi calon Petinggi. Selain jaman sudah berubah orang memilih pemimpin bukan karena banyak uang tetapi skill atau kemampuan yang diandalkan.

“ Terus terang saya tidak punya modal banyak untuk menjadi calon petinggi , namun program dan kemampuan sayalah yang saya andalkan untuk ikut memimpin desa Surodadi yang lebih baik dari sebelumya “, kata Sokhib pada kabarseputarmuria.com

Ia tahu desa Surodadi potensinya cukup banyak yang harus dikembangkan . Selain sebagai desa Nelayan dan penghasil garam desa ini punya potensi lain yaitu pendidikan pondok pesantren yang cukup  . Selain itu juga punya potensi wisata air yang masih harus dikembangkan. Selain itu masyarakatnya cukup agamis.

“ Saya lihat potensi itu belum dikembangkan secara maksimal. Oleh karena saya berniat untuk membangun , menata desa serta mensejahterakan warga desa Surodadi . Adapun Program saya adalah  satu dua artinya satu RW 2 bau satu masjid 2 bau bengkok petinggi “ Papar Sokhib yang pernah jadi Anggota BPD desa Surodadi satu periode

Maksud dari program tersebut adalah ia akan memberikan bengkok petinggi kepada Wilayah RW dan Masjid. Jumlah bengkok petinggi Surodadi saat ini 25 bau nantinya akan ia berikan ke 6 Wilayah RW masing masing RW 2 bau sehingga bagian RW sejumlah 12 bau. Sedangkan untuk Masjid ia berikan 2 bau untuk dua masjid sehingga jumlahnya 4 bau. Jadi ia hanya menggarap 9 bau saja 16 ia hibahkan untuk membangun desa.

“ Memang kadang orang kurang percaya dengan komitmen ini . Namun saya benar-benar akan laksanakan janji itu karena saya tidak akan terjun ke politik uang . Tetapi uang itu langsung saya berdayakan untuk membangun wilayah desa  dan juga Masjid “, tambah Sokhib yang juga Ketua KSP Mina Barokah Surodadi.

Sokhib yang pernah mengajar di Madrasah Diniyah mengatakan , memang diatas kertas ia kecil peluangnya untuk keluar sebagai Petinggi karena sejak awal ia telah berkomitmen untuk money politic. Namun dengan ia berani terjun ke ajang Pilihan Petinggi secara tidak langsung memberikan pendidikan politic kepada warga desa.  Agar ke depan siapa saja yang mampu meski tak punya uang banyak  mau ikut pilpet seperti dirinya.

“ Selain itu saya ingin usai pilihan petinggi di desa Surodadi aman dan nyaman serta rukun warganya . Saya berharap saya bisa jadi penengah bagi para calon lain yang kelihatannya lebih dari saya “, ujar Sokhib yang aktif juga di kelompok tambak.

Dalam kesempatan ini Sokhib memohon do’a restu kepada seluruh warga dan pembaca untuk maju dalam ajang pilihan petinggu bulan November yang akan datang. Mudah mudahan dengan program satu dua akan membawa warga desanya untuk ikut membangun desa. Selain itu ia berharap selama persiapan pilihan petinggi dan sesudahnya desa Surodadi ,aman, nyaman , dan bersatu. (Muin)