Jepara – Sebanyak 14 siswa SDN 6 Mulyoharjo, Kecamatan Jepara tak bisa ikut Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN). Yang digelar mulai Kamis (3/5/2018).
Mereka sampai saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit karena keracunan nasi kotak yang sebelumnya dibagikan saat istigasah pada Senin (30/4/2018) kemarin.
Kepala SDN 6 Mulyoharjo, Bambang Setyobudi mengatakan, dari 46 siswa yang sedianya mengikuti USBN, hanya terdapat 32 siswa yang bisa ikut.
Dikatakannya, 14 siswa tidak bisa mengikuti USBN akan mengikuti susulan yang dilaksanakan tanggal 7-9 Mei.
Dia mengatakan, dari 14 siswa yang dirawat itu 12 di antaranya masih menjalani perawatan di RSUD Kartini Jepara. Sedangkan sisanya masih dirawat di RSI Sultan Hadlirin.
“Mereka tidak bisa mengikuti ujian karena kondisinya masih tidak memungkinkan. Mereka masih lemas,” ujar Bambang.
Selain siswa, sampai saat ini dua guru SD tersebut juga masih harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Menurut Bambang, dua guru tersebut juga mengalami keracunan.
“Dua guru yang masih dirawat, satu di RSUD Kartini satunya lagi di RS Graha Husada,” kata dia.
Dia berharap, 14 siswanya yang saat ini masih dirawat di rumah sakit bisa segera pulih. Sebab, mereka harus menjalani ujian susulan.
“Saya berharap, mereka segera sembuh dan pulang dari rumah sakit. Karena mereka harus menjalani ujian susulan,” kata dia.
Sebelumnya diberitakan, terdapat puluhan orang yang menjadi korban keracunan massal sehabis memakan nasi kotak yang didapat saat istigasah di SDN 6 Mulyoharjo pada Senin (30/4/2018).
Pada Rabu (2/5/2018), sedikitnya terdapat 27 orang yang harus menjalani perawatan akibat keracunan tersebut.
“Dugaannya memang keracunan. Dari pasien yang masuk semuanya mengeluhkan hal yang sama. Mual, muntah, dan lemas,” kata Kepala Bagian Umum RSUD Kartini Mujoko. (*)