Palembang – KIC : Menteri Negara Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta mengatakan Saat ini Indonesia akan segera memasuki tahapan pembangunan jangka menengah tahap ke-3 (2015-2019). Dalam tahapan ini, lanjut Gusti akan lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh diberbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan iptek yang terus meningkat.
“Proses transformasi tersebut memerlukan input pendanaan R&D sebesar 1% dari GDP yang terus ditingkatkan secara bertahap sesuai dengan kemampuan pemerintah beserta partisipasi swasta.
Sedangkan prosesnya dilakukan dengan menggunakan empat wahana percepatan pertumbuhan ekonomi sebagai model penguatan aktor-aktor inovasi yang dikawal dengan ketat. Dengan demikian diharapkan tujuh sasaran MP3EI 2010 – 2025 akan dapat tercapai sehingga menjamin pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” jelas Menristek kepada para wartawan pada acara seminar nasional
Pembangunan ekonomi berbasis inovasi di hotel Jayakarta Daira Palembang, Rabu (20/11/2013). Tujuh sasaran MP3EI 2010 – 2025 tersebut adalah Sistem insentif dan regulasi yang mendukung inovasi dan budaya penggunaan produk dalam negeri, Peningkatan kualitas dan fleksibilitas perpindahan sumber daya manusia, Pembangunan pusat-pusat inovasi untuk mendukung IKM, Pembangunan klaster inovasi daerah, Sistem remunerasi peneliti, Revitalisasi infrastruktur R&D, dan Sistem dan manajemen pendanaan riset yang mendukung inovasi.
“Empat wahana percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah Industri kebutuhan dasar (pangan, obat-obatan, energi, dan air bersih), Industri kreatif (berbasis budaya dan ICT), dan Industri berbasis daya dukung daerah (S&T park dan industrial park), serta Industri strategis (pertahanan, transportasi),” jelasnya.
Selain itu, Gusti mengatakan dengan adanya asas manfaat kemasyarakat umum maka perkembangan ekonomi akan semakin meningkat. Oleh karena itu saat ini Kemenristek akan mengembangkan penelitian dari hilir ke hulu sehingga ada nilai tambah dalam ekonomi.
Khusus untuk Sumsel sendiri pihaknya akan mengoptimalkan penelitian di bidang pertanian karena lahannya masih cukup luas.
“Saya berharap Sumsel bisa menjadi Pusat Unggulan di bidang lahan sub optimal,” tutup Gusti.