Desamerdeka – Pati : Pelaksanaan seleksi sekaligus pelantikan perangkat desa di Desa Srikaton Kecamatan Kayen, yang dilaksanakan Sabtu (20/9) kemarin diwarnai aksi unjuk rasa oleh warga. Mereka nekat memblokade jalan di depan gerbang masuk desa, sebab menganggap pelaksanaan seleksi sekaligus pelantikan perangkat desa dianggap tidak sesuai dan menyimpang dari prosedur yang berlaku.

Koordinator aksi Sunarto (42) menjelaskan, aksi menutup akses masuk ke desa dilakukan, agar semua pihak yang mencoba mendukung dilaksanakannya pelantikan kepala desa secara tidak terlaksana.

”Kami dan sebagian besar warga desa Srikaton, menyatakan dengan tegas dan menolak adanya pelaksanaan seleksi perangkat desa karena diduga proses tersebut sudah menyalahi prosedur dan direkayasa,” jelasnya kepada wartawan, Sabtu (20/9).

Sunarto juga menambahkan warga lebih memilih kekosongan perangkat desa tidak diisi, mengingat jabatan perangkat yang kosong hanya sekedar personil pembantu saja. Sehingga jatah bengkoknya bisa dimanfaatkan untuk bondo deso yang setiap tahunnya bisa dilelangkan.

“Pengisian perangkat desa ini terlalu dipaksakan, karena jabatan yang akan diisi tidak terlalu penting penting, yakni sebagai pembantu kaur dan kadus 2. Jadi lebih baik dirampingkan agar jatah bengkonya dilelang untuk kebutuhan desa,” imbuh Sunarto.

Terpisah, Pj Kades Srikaton Ali Sasmito saat dikmonfirmasi mengatakan, pihaknya mengaku telah menempuh jalur prosedural yang benar terkait terkait pelaksanaa tes untuk pengisian perangkat.

demo-srikaton

”Dalam pelaksanaan seleksi hingga pelantikan perangkat desa, kami sudah melaksanakan semua tahapan sesuai prosedur. Sehingga, jika ada tudingan bahwa prosesnya tidak sah, harus dibuktikan kebenarannya. Sebab, sesuai dengan Perbup Nomor 14 Tahun 2007 tentang tata cara pencalonan, pemilihan, hingga perangkat desa semua sudah diatur dan dilaksanakan sesuai mekanisme yang berlaku,” ungkapnya. (gus)

Sumber : patiexpres.co