Demak – Hari ini Sabtu (21/4) SD Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak menggelar Upacara Bendera. Mulai siswa kelas 1 sampai kelas Vi menggunakan baju adalat jawa. Yang pelajar Putra memakai celana , kain sarung dan berpeci. Sedangkan pelajar putri menggunakan baju kebaya serta di make up . Bapak dan Ibu gurupun tak ketinggalan.
Sekitar Pukul 08.00 seluruh siswa berkumpul di halaman sekolah untuk mengadakan Upacara bendera. Seluruh petugas upacara mulai pembina upacara,pimpinan upacara, pimpinan regu , petugas pengibar bendera semua putri . Ini bertujuan untuk membangkitkan kembali semangat ibu kita Kartini untuk memajukan kaumnya kaum wanita.
Kardinem selaku pembina upacara dalam amanatnya mengatakan , bahwa sosok ibu kita Kartini harus diteladani oleh semua kaum wanita Indonesia. Semangat untuk belajar dan mamajukan kaum dan bangsanya meski rintangan banyak menghadapinya. Dia adalah pencetus sekolah keputrian di Indonesia.
” Ibu kita Kartini lahir di kota Mayong Jepara , dan rela sekolah ke Belanda demi ingin memajukan kaum wanita. Dulu tidak semua anak bisa bersekolah seperti sekarang. Namun Ibu kita Kartini meminta kepada ayahnya agar bisa bersekolah ”, kata Kardinem dalam amanatnya di depan peserta upacara.
Usai Upacara bendera , seluruh siswa mulai kelas 1 berpawai keliling desa kedungmutih dengan diiringi Drumb Band sekolah. Grup Drum Band yang di mainkan oleh kelas IV berpawai di depan diikuti oleh rombongan siswa dengan pakaian adat. Semua siswa tampak ceria mengikuti acara karnaval keliling desa .
Kiki siswa kelas IV SD Kedungmutih mengaku senang dengan adanya peringatan Hari Kartini di sekolahnya. Pagi itu ia mengenakan pakaian batik,bercelana panjang dan sarung yang di ikat di pinggangnya. Begitu juga beberap siswa putri nampak ceria dengan dandanan oleh orangtuanya. Banyak pula mereka yang di rias salon dari desa setempat.
” Kami setiap tahun pasti mengadakan acara Kartinian seperti ini, dengan tujuan untuk mengingat jasa Ibu Kartini juga agar siswa kreatif dan melatih kemandirian dan juga kebersamaan”, ujar Kardinem salah satu guru SD Kedungmutih.(Muin)