Kendal  – Mengabdi adalah sesuatu yang identik dari KKN, banyak program yang dilaksanakan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Peserta KKN RDR ke 77 UIN Walisongo Semarang dihimbau  untuk melaksanakan pengabdian KKN di Desa masing-masing, hal ini bertujuan untuk mengurangi aktifitas di luar wilayah sebagai bentuk usaha pemutusan mata rantai Covid-19.

 Novi Faikhah Nur Milah, salah satu mahasiswa KKN RDR 77 UIN Walisongo adakan bimbingan belajar pada anak-anak SD di lingkungan rumahnya, tepatnya di Dusun Panggang Ayom, Desa Wonorejo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal sebagai bentuk pengabdiannya kepada masyarakat di desanya. 

    Sejak akhir September kemarin, banyak sekolah sudah mulai melakukan pembelajaran tatap muka,  begitupula dengan sekolah-sekolah yang ada di Dusun Panggang Ayom. Namun, kegiatan pembelajaran tatap muka belum langsung diterapkan seperti biasanya, ada pembatasan waktu sehingga para siswa mendapatkan jam  pelajaran tidak full, hal ini membuat sistem pembelajaran lebih banyak menekankan pada tugas rumah.

    Berdasarkan fakta tersebut, maka Novi berupaya membantu siswa-siswa SD melalui bimbingan belajar  guna membantu  para siswa dalam memahami materi yang telah didapatkan di sekolah dan membantu mengerjakan tugas-tugas rumah yang tiap harinya selalu diberikan oleh gurunya. Bimbingan belajar ini berlangsung selama satu setengah jam, dimulai dari jam 19.00 – 20.30 WIB 

    Kegiatan bimbingan belajar  diawali dengan do’a belajar bersama, kemudian dilanjutkan dengan bimbingan belajar sesuai dengan pelajaran pada hari tersebut. Setelah kegiatan bimbingan selesai tidak jarang pula para siswa mengajak bermain bersama. Kegiatan bimbingan belajar ini terlaksana dengan kondusif dan disambut oleh antusias para siswa, mereka merasa senang karena dapat belajar bersama.

    Tidak hanya para siswa, orang tua dari siswa-siswa tersebut juga merasa senang, karena terbantu dengan adanya bimbingan belajar ini. Banyak orang tua yang mengeluh karena tiap harinya selalu ada tugas sekolah yang harus diselesaikan, untuk tugas-tugas yang mudah mereka tidak keberatan, hanya saja di beberapa pelajaran tertentu mereka mengalami kesulitan.

    “Senang sekali saya mbak Novi mengadakan bimbingan belajar, saya sangat terbantu apalagi kalo anak saya ada tugas sekolah yang saya gak bisa, seperti matematika dan Bahasa Inggris. La wong dulu saya sekolah ga belajar Bahasa Inggris sekarang suruh ngajarin anak saya ya gak bisa hehe, makasih ya mbak” ucap orang tua Zahra, salah satu siswa yang mengikuti bimbingan belajar.

    Tidak hanya para orang tua, ketua RW setempat juga memberi respon baik terhadap kegiatan ini, pada saat meminta perizinan pengadaan bimbingan belajar beliau berujar selama kegiatannya positif dan memberikan kontribusi kepada masyarakat beliau selalu mengizinkan.

 “ Iya mbak silahkan dijalankan programnya, programnya bagus dan pasti sangat membantu para orang tua siswa, apalagi bimbingan belajarrnya gratis pasti orang tua siswa juga senang. Selama kegiatannya positif pasti saya ijinkan. Anak-anak juga kalo yang ngajarin yang muda-muda pasti lebih gampang fahamnya” Ucap Pak Ikhrom ketua RW 07.