Demak – Selain mengadakan   selamatan sendiri-sendiri di rumah ada  juga warga yang mengadakan  ruwahan  massal dengan   cara dikoordinir oleh pengurus musholla , Masjid atau Jam’iyah lainnya, adapun caranya panitia menyebarkan edaran yang berisi nama pengirim arwah dan arwah yang dikirimkan do’anya  . 

Dalam  mengirim arwah pengirim  memberikan sekedar uang untuk   kas yang  nantinya  dapat digunakan untuk keperluan Musholla, Masjid atau  Perkumpulan.  Untuk  Masjid misalnya  setiap   habis  sholat Jum’at diadakan tahlil umum yang  pahalanya  ditujukan  pada arwah yang dikirimkan sesuai dengan yang  masuk pada   panitia.  Oleh karena  itu sebelum dimulainya  khotbah Jum’at maka  panitia  mengumumkan pada jamaah orang-orang yang mengirimkan  arwah  serta arwah  yang dikirimi do’a beserta jumlah  uang Jariyahnya.

Menurut  Nur Rohman  panitia   Ruwahan Masjid Jami’ ”Baitul Makmur ” Desa Kedungmutih Wedung Demak, acara Ruwahan Massal ini   cukup efektif untuk menggalang dana pembangunan Masjid. Dalam setiap minggunya  bisa terkumpul minimal Rp 2.000.000,- ,  sehingga jika dalam bulan Ruwah  ada 5  kali tahlil umum maka dana  yang diperoleh  minimal 10 juta rupiah .

Oleh  karena itu tradisi ruwahan massal ini setiap tahunnya pasti digelar acara ruwahan massal,  sehingga jika bulan Rajab tiba Panitia  telah membagikan surat pemberitahuan diaadakannya Ruwahan massal dengan memberikan lembaran  yang berupa isian arwah yang dikirimkan . Kemudian jika bulan Ruwah tiba panitia lewat corong di Masjid mengumumkan pengumpulan  lembaran yang telah dikirimkan untuk dibacakan nanti setelah shalat Jum’at tiba.

Hal sama juga dikatakan K.Rofi’i  salah seorang pengurus Musholla di desa Kedungkarang Wedung Demak, kaumnya juga melaksanakan acara Ruwahan Massal setiap tahun sekali jika bulan ruwah tiba. Caranya hampir sama , dengan membagikan  kitir arwah pada kaum musholla yang  nantinya dibacakan pada  acara puncak ruwahan massal dengan menggelar khotmil Qur’an , do’a bersama dan juga selamatan seluruh warga kaum musholla . Dari acara ruwahan massal inipun panitia mempunyai kelebihan uang yang selanjutnya dapat dipergunakan untuk keperluan musholla , misalnya untuk pembangunan atau keperluan lainnya.

” Alhamdulillah  tahun lalu  dari kelebihan acara Ruwahan Massal dapat kami pergunakan untuk mengeramik lantai Musholla ,tahun inipun kami berharap ada kelebihan uang yang nantinya akan kami pergunakan untuk keperluan musholla lainnya ”, ujar K. Rofi’i.

Kemeriahan acara Ruwahan massal antara desa yang satu dengan desa yang lain pasti ada , namun demikian esensinya  semua sama yaitu  mengadakan do’a bersama memanjatkan pada yang kuasa agar arwah   leluhur yang telah mendahului kita mendapatkan pengampunanNya . Oleh karena itu tradisi  yang tidak tahu kapan dimulainya akan terus berlangsung  dan tidak dapat dipastikan kapan berakhirnya. (Muin)