Demak –  Bencana Alam datangnya  tidak bisa diprediksi , oleh karena itu PMI ( Palang Merah Indonesia) mempunyai tim Sibat ( Siaga Bencana Berbasis masyarakat )  di desa-desa yang sering terdampak bencana Alam. Salah satunya adalah desa Berahan kecamatan Wedung yang juga mempunyai tim Sibat. Tim ini beranggotakan 20 orang dari berbagai profesi muli dari wirausaha, petani, petambak dan perangkat desa.

Ada yang cukup dibanggakan dari Tim Sibat desa Berahan Wetan  ini , meski usianya baru setahunan namun tim ini sudah memiliki kendaraan operasional satu buah mobil Panter. Mobil ini selain untuk mobilitas anggota di berbagai kegiatan. Mobil ini juga digunakan masyarakat desa untuk kegiatan social kemasyarakatan.

“ Mobil ini hasil dari swadaya teman-teman tim Sibat  ,  dana kelebihan kegiatan dan juga sumbangan teman-teman. Kita beli dengan harga Rp 50 jutaan selain untuk operasional kegiatan juga free untuk social masyarakat “, kata Rois Koordinator Tim Sibat desa Berahan Wetan pada kabarseputarmuria.com.

Rois mengatakan , awalnya mobil ini memang untuk kegiatan operasional Sibat . Namun melihat kondisi dukuh Menco desa Berahan Wetan jauh dari fasilitas kesehatan maka mobil ini kita buat juga untuk mobilitas warga. Utamanya warga yang membutuhkan transportasi ke Puskesmas atau Rumah sakit bisa menggunakan mobil ini secara gratis.

Lalu bagaimana operasional mobil ini ? . Rois mengatakan selain untuk kegiatan operasional dan social masyarakat mobil ini juga digunakan untuk carteran masyarakat di berbagai keperluan. Diantaranya acara mantenan , ziarah , silaturahmi atau kegiatan lainnya. Namun diharapkan tidak mengganggu usaha mobil carteran warga yang sudah ada.

“ Nah dari hasil itulah kami bisa menggratisakan warga masyarakat kurang mampu yang butuh mobilitas untuk rujukan ke rumah sakit atau puskesmas,ada juga dana sumbangan dari anggota”, tambah Rois

Dengan adanya mobil operasional ini Rois berharap kegiatan Sibat di desa Berahan Wetan bertambah lancar. Kegiatan utama saat ini adalah merawat puluhan ribu tanaman mangrove yang ditanam di pesisir desa.  Selain itu juga kegiatan pengembangan eduwisata hutan mangrove yang kini mulai dirintis .

Diharapkan ke depannya desa Berahan Wetan khususnya dukuh Menco kawasan pantainya terhindar dari abrasi yang kini mulai dirasakan . Selain itu juga tumbuhnya hutan mangrove yang semakin luas sehingga benar-benar tercipta desa Wisata yang bisa meningkatkan ekonomi warga desa. (Muin)