KUDUS – Acara Silatnas TBS dimulai dengan keynote speech dan pembukaan untuk Focus Group Discussion (FGD) Silatnas yang terdiri dari empat divisi. Divisi  tersebut terdiri dari Divisi Kemandirian Ekonomi, Divisi Jaringan Alumni, Divisi Media dan Data serta Divisi Advokasi dan Konseling Aswaja.

Keynote speech disampaikan oleh Guru Besar Ilmu Tasawuf, Dr. KH. Abdul Muhaya, M.A. Dalam orasinya, alumnus Islamic Studies McGill University Kanada itu membukanya dengan pesan yang sering disampaikan oleh al-‘Allamah asy-Syaikh KH. Turaichan Adjhuri rahimahullah,yaitu:

عليك بطريق الهدى #ولا يضرك قلة السالكين

وإيك وطرق الردى # ولا تغتر بكثرة الهالكين

Muhaya, panggilan mantan dekan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang itu mengatakan bahwa tempatnya duduk merupakan tempat bermainnya waktu sekolah di Madrasah TBS. Ia bernostalgia bahwa di sebelah barat ada pohon asem (yang sudah tumbang, red). Ia melanjutkan bahwa alumni Madrasah TBS mempunyai dua keunikan, yaitu:

  1. Alumni Madrasah TBS berbeda dengan yang lain, yaitu mempunyai hubungan emosional dan spiritual.
  2. Alumninya sudah banyak tersebar di mana-mana sehingga perlu  diorganisir.

Setelah itu kemudian dibuka oleh Romo KH. Ahmadi Abdul Fattah, M.A dan dibuka dengan bekah al-Fatihah. Selesai pembukaan, para undangan dan tamu melanjutkan dengan FGD yang bertempat di Gedung Madrasah Aliyah sebelah timur kantor balai desa Kajeksan. FGD tersebut dihadiri ratusan peserta dari berbagai angkatan, dari 90an hingga yang baru lulus 2016 kemarin.

Dari pantauan tim media center #SilatnasTBS, para peserta keempat divisi mengikutinya dengan antusias. Rencananya, hasil dari FGD tersebut rencananya dirapatkan dalam sidang pleno FGD setelah acara Ngaji Bareng Masyayikh setelah isya’.

Ketua Panitia Arif Mustain mengatakan FGD yang berlangsung kali ini melampaui target semula. ” Kami targetkan peserta FGD sebanyak 250 peserta. Tapi antusias peserta nggak bisa kami larang, akhirnya lebih dari perkiraan,” paparnya