Demak – Pilihan Bupati dan Wakil Demak tahun 2015 telah usai namun saat ini msih menyisakan masalah bagi calon yang tidak jadi khususnya paslon nomor urut 3. Ketika kampanye terbuka sambutan masyarakat sungguh luar biasa sehingga mereka mengklaim bahwa kampanye paslon nomor 3 paling meriah. Namun demikian ketika hari pemilihan keramaian itu hilang pudar ketika di TPS tidak ada saksinya . Sehingga hasilnya bisa di tebak paslon ini terpuruk dan mendapat suara paling rendah untuk tiga pasangan calon.
Bahkan tersiar kabar antar paslon nomor urut tiga terjadi perseteruan menyangkut hasil perolehan suara yang tidak memuaskan. Kubu Maskuri calon wakil bupati melabrak kubu Harwanto minta uang ganti rugi timses . Bermula dari uang operasional timses yang tidak bisa cair dari Jakarta. Sehingga semua timses tidak bisa menjalankan tugas sesuai dengan kesepakatan bersama
“ Insiden ini bermula dariuang untuk operasional timses gak bisa cair dari jakartahingga membuat semua timses gak bisa bekerja. Timses yang di pimpin Maskuri ( justru paslon wakil Harwanto ) dengan mengendarai 3 mobil sabtu (12/12/2014) melabrak rumah pak Harwanto minta uang ganti rugi timses dengan marah-marah sambil menendang meja, kemudian masalah ini dilanjutkan hari ini di Polsek karangawen agar aman…” ujar Militan Harwanto kepada seperti yang dilansir dari Jatengtime.
Menaggapi pemberitaan itu Gus Ikin ( bukan nama sebenarnya) salah satu coordinator lapangan times nomor urut 3 mengatakan itu hal yang wajar jika Harwanto mendapat amukan massa tim suksesnya sendiri. Hal itu ia rasakan juga ketika satu hari menjelang pemilihan umum uang dari coordinator diatas belum cair. Iapun dikejar oleh para saksi yang akan bekerja di TPS.
“ Saya akhirnya ke sana kemari mencari informasi , namun sampai hari Rabu uang yang dijanjikan tidak cair. Kita putuskan tidak saksi di TPS namun Alhamdulillah wira-wiri saya dihargai pak DPRD seratus ribu “, cerita Gus Ikin pada kabar seputar muria.com.
Sebagai timses paslon 3 ia merasa malu dengan tidak cairnya dana untuk saksi dan coordinator. Harapan dia meskipun uang untuk serangan fajar tidak ada tim sukses dan saksi yang mengawal sejak awal harus dipikirkan. Kerja keras harus dihargai.
“ Nah jika jago saya tak menang hal yang wajar , paslon yang lain semua ada dana operasionalnya. Mereka para saksi di TPS semangat mengikuti jalannya pemilihan di TPS . “ tambahnya. (Muin)