Malang – Bagi lulusan SLTA kuliah atau meneruskan sekolah di perguruan tinggi adalah sebuah cita cita atau keinginan.Namun tidak semua orang bisa melaksanakan hal tersebut diatas karena keterbatasan ekonomi orang tua. Biaya pendidikan di PT yang besar menjadikan kendala terbesar bagi lulusan SLTA. Sehingga banyak dari mereka dari kalangan ekonomi bawah yang hanya jadi penonton saja.

Namun bagi Agni Dhea Andini warga desa Waturejo kecamatan Ngantang kabupaten Malang Jawa Timur kuliah di PT menjadi cita citanya sejak kecil. Meski kondisi orang tua yang pas pasan namun ia mempunyai tekad harus kuliah usai tamat SMA .Dengan kerja keras dan penuh perjuangan ia akhirnya bisa menamatkan kuliahnya di Unnesa Surabaya Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa lewat Bidik Misi atau KIP Kuliah Sekarang.

” Kalau tidak lewat Bidik Misi saya tidak berani melanjutkan kuliah karena keterbatasan ekonomi orang tua. Beruntung saya mendapatkan beasiswa ini sehingga cita cita dulu ingin kuliah terkabul dan kini sudah lulus. Meski banyak perjuangan dalam menyelesaikan kuliah di Surabaya “, kata Dhea yang sejak kecil sudah membantu berjualan kue untuk membantu orang tuanya .

Pada kabarseputarmuria Dhea mengatakan , sejak bersekolah di SD Waturejo ia selalu dapat rangking di kelasnya. Begitu juga ketika meneruskan sekolah menengah pertamanya di SMP Negeri 1 Ngantang prestasinya terus menonjol . Sehingga setelah lulus SMP ia bisa masuk SMAN 1 Ngantang yang favorit . Di SMA ini prestasinya juga bagus sehingga ketika lulus gurunya menyarankan untuk lanjut kuliah lewat jalur beasiswa Bidik Misi.
” Alhamdulillah berkat doa orang tua dan juga dorongan guru di SMA Ngantang tahun 2018 saya berhasil lolos seleksi SBMPTN masuk ke UNESSA dan dibiayai program bidik misi. Selama 4 tahun perjalanan kuliah di Surabaya
penuh suka dan duka saya jalani.Dari beasiswa bidik misi untuk biaya hidup dapat 4,2 juta satu semesternya atau 700 ribu jadi benar benar harus super hemat”, tambah Dhea

Oleh karena itu untuk kebutuhan makan harian ia sering bawa beras dari rumah dimasak di kos kosan. Untuk lauknya ya sederhana saja karena uang bulanan kadang juga buat untuk buat tugas kuliah.Beruntung tanpa diminta orang tuanya juga memberi tambahan uang bulanan sekedarnya. Selama di Surabaya tekadnya cuma satu harus lulus kuliah.

” Sekali lagi Alhamdulillah pada bulan November 2022 meski agak lambat karena Covid saya dan teman teman diwisuda oleh rektor Unnesa bersama teman teman. Satu langkah cita cita saya sudah terkabul dan kini saya meneruskan S2 mandiri di UNY Surabaya secara Daring dari rumah dengan biaya dari hasil kerja proyek dari Pemda Kediri dan kerja bantu orangtua jualan di pasar”,  Kata Dhea yang putri pasangan Agus Purwanto dan Ninik Purwati

Kini Aghni Dhea Andini berjuang menyelesaikan S2nya di UNY dengan jurusan yang sama dengan S1 yaitu Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa. Usai lulus S2 nanti Ia kembali ihtiar  berniat untuk mencari beasiswa LPDP ke luar negeri yaitu Belanda agar cita citanya sekolah setinggi tingginya terkabul. Jalan satu satunya adalah lewat beasiswa kembali karena dengan beasiswa mandiri hal ini tidak mungkin karena biayanya sangat tinggi.(Pak Muin)