Jepara –  Bagi penderita sakit tulang karena benturan , jatuh ,terkilir dan yang lainnya selain di rawat di rumah sakit khusus tulang orang mengenal pengobatan sangkal putung. Cara pengobatan ini tidak menggunakan metode operasi namun dengan pijat,urut dan sejenisnya. Selain biaya lebih ekonomis juga tingkat kesembuhan lumayan tinggi

Pengobatan sangkal putung yang cukup terkenal di daerah Jepara adalah klinik sangkal putung milik KH. Jazeri di desa Karangnongko kecamatan Nalumsari. Klinik pengobatan sangkat putung ini sudah lama dibuka. Dulunya satu tempat di rumah pribadinya , namun kini terus berkambang.

“ Dulu memang satu tempat di rumah saya sendiri , namun karena kebutuhan terus bertambah. Maka saya buka di tempat-tempat lain untuk melayani para pasien , sekarang ada lima tempat seperti ini “, kata KH. Jazeri pada kabarseputarmuria yang menemui di klinik pengobatan sangkal putung desa Daren

20151206_090634

Ruangan perawatan sangkal putung

Jazeri mengatakan ketrampilannya mengobati sakit tulang berawal  kecelakaan pada olah raga pencak silat. Ketika latihan pencak silat sering menemui pendekar yang patah tulang karena benturan keras. Iapun mencoba mengobati dengan pijat dan urut dengan Ridho Allah SWT tulang yang patah bisa kembali normal

“ Kalau ditanya sejak kapan ketrampilan saya mengobati sangkal putung ini sejak muda saya sudah melakukannya . Entah dari mana itu saya tidak tahu tiba-tiba saya bisa melakukan hal ini ketika itu ada teman yang patah tulang akibat latihan silat “, kata Jazeri.

Setelah bisa menyembuhkan akhirnya dari mulut ke mulut tersiar dengan sendirinya. Kenyatannya sudah ratusan pasien yang ia sembuhkan. Selain sekitar Jepara pasien ada yang datang dari luar seperti Kudus, Pati , dan kota kota lain di Jawa. Bahkan pernah ada pasien yang datang dari negeri jiran Malasyia.

Metodhe pengobatan sangkal putung ini memang butuh kesabaran. Sehingga pasien yang melakukan pemyembuhan disini butuh waktu berhari-hari. Rata-rata waktu yang dibutuhkan lebih dari 40 hari. Sehingga merekapun disediakan tempat perawatan layaknya rumah sakit. Satu los kamar diisi puluhan dipan.

20151206_095811

Pasien ditempatkan di dipan-dipan kayu berjejer

“ Kalau di rawat disini memang butuh waktu yang cukup panjang. Selain di pijat dan diurut juga diberikan bobok atau param , saya diobati disini sudah lima puluh hari . Alhamdulillah ada perkembangan yang baik saya sudah bisa jalan “, ujar Ali  pasien dari Pati.

Sementara itu Khadir (45) yang menunggu mertuanya asal desa Tedunan mengatakan, bahwa pengobatan sangkal putung ini sudah menyembuhkan ratusan orang dari berbagai tempat. Resep agar cepat sembuh diantaranya adalah sabar menunggu dan juga patuh terhadap apa yang diperintahkan pak kyai.

“ Apa yang menjadi pantangan juga dihindari misalnya keluarga dilarang membawa Pisang , Jeruk dan kacang ke dalam ruangan penyembuhan apalagi makan. Entah apa sebabnya itu memang larangan “, kata Khadir yang sudah semingguan menunggui mertuanya.(Muin)