Demak – Tanggul sungai SWD 1 ( Serang lama ) desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak saat ini kondisi sangat kritis. Jika air pasang (rob) air laut hampir memasuki tambak warga , apalagi jika disertai hujan. Air laut dengan mudah memasuki area tambak disekitarnya. Hali ini dikeluhkan oleh beberapa petambak di sekitar tanggul.

Sholekhan (46) petani tambak Kedungmutih mengatakan kerusakan tanggul sungai Serang lama di dekat tambaknya sudah ada tiga tahunan. Tanggul itu dulunya cukup tinggi sehingga bisa menahan gempuran air hujan maupun pasang (rob). Namun karena waktu yang lama dan tidak ada perbaikan maka tanggul itupun tergerus air.

Menurut Sholekan beberapa petani tambak telah mengupayakan secara swadaya untuk meninggikan tanggul. Namun karena terbatasnya dana maka tidak semua bagian tanggul bisa ditinggikan sehingga ketika air pasang datang tanggul kembali longsor lagi.

“ Kalau musim kemarau petambak tidak khawatir akan kondisi tanggul ini. Namun jika musim hujan petambak was-was karena tahun lalu banjir besar melanda sehingga menghilangkan apa ada yang ditambak . Ikan , udang dan garam di dalam tambakpun hilang “, tutur Sholekhan.

20151121_084415

Hal sama juga dikatakan Roisul Huda petambak yang lahannya juga berdekatan dengan tanggul SWD 1 yang rusak itu. Kerusakan tanggul itu membuat puluhan petani tambak khawatir akan terjadi bencana banjir seperti tahun yang lalu. Oleh karena itu petambak takut mengisi lahannya dengan bibit ikan dan udang.

Selain itu petambak juga khawatir jika tanggul itu tidak ada perbaikan maka garam-garam yang disimpan di dalam gudang rawan kebanjiran. Tahun 2013 yang lalu pernah terjadi banjir besar di area tambak desa Kedungmutih dan sekitarnya. Sehingga puluhan gudang garam terendam air banjir.

“ Saya tidak ingin kondisi banjir melanda pertambakan kami. Oleh karena itu kami sangat mengharap uluran tangan pemerintah untuk merehabilitasi tanggul di sekitar tambak kami “, harap Roisul Huda.

Dari pantauan kabarseputarmuria.com kondisi tanggul sungai Serang lama yang berada di desa Kedungmutih cukup kritis dan membahayakan. Kondisi tanggul hampir rata dengan tanah. Oleh karena itu jika terjadi air pasang air dari laut bisa memasuki tambak dengan leluasa. Apalagi jika musim hujan tiba banjir akan selalu mengintai areal tambak di desa Kedungmutih. (Muin)