Demak – Bertempat dibalai desa Kedungmutih Selasa(9/6) pagi tadi telah berlangsung sosialisasi Desa Siaga /Tangguh bencana untuk 3 terdampak bencana di kecamatan Wedung yaitu desa Kedungmutih, Kedungkarang dan Tedunan. Rangkaian sosialisasi adalah pelatihan tanggap bencana untuk kader desa Siaga , relawan dan juga instansi terkait TNI dan Polri. Pelatihan yang digelar oleh BPBD kebupaten Demak rencananya berlangsung tiga hari mulai tanggal 9 – 11 Juni 2015.
Hadir dalam kesempatan ini Kepala BPBD Provinsi yang dihadiri oleh Kabid Logistik dan Peralatan Drs. Gembong Purwanto Nugroho,MT. Bupati Demak yang di wakili Asisten 1 AN Wahyudi dan juga Kepala BPBD Demak Anjar Gunadi. Selain itu pula hadir Kepala Desa di tiga desa Siaga / Tangguh bencana.
Kepala BPBD Demak mengatakan ,Pelatihan tanggap bencana ini bertujuan agar desa bersiaga dan tangguh dalam menghadapi bencana . Utamanya yang dilatih merupakan garda terdepan yang mampu menolong dirinya sendiri dan masyarakat sekelilingnya dalam menghadapi bencana alam. Selain itu juga mampu mengelola atau mengatur evakuasi pasca terjadinya bencana alam.
“ Peserta pelatihan terdiri dari 70 orang yang terbagi dari kader di tiga desa dan juga instansi terkait yaitu TNI dan Polri dan juga komunitas peduli bencana alam. Kita berharap mereka inilah nantinya mitra BPBD dilapangan. Jika ada bencana merekalah yang harus berkoordinasi dengan kita”, kata Anjar.
Sementara itu salah satu peserta pelatihan Mundhofir dari desa Kedungkarang mengatakan adanya pelatihan tanggap bencana ini sangat diperlukan loleh warga desa terutama yang sering terdampak bencana alam seperti desa Kedungkarang. Dengan adanya pelatihan ini warga mempunyai pengetahuan untuk menanggulangi bencana secara dini. Misalnya pemetaan , evakuasi korban , dapur umum dan juga penanggulangan sebelum terjadi bencana.
“ Tahun 2014 yang lalu banjir melanda desa kami lebih separoh warga mengungsi keluar desa. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan ada relawan atau orang yang peduli terhadap bencana karena bencana membutuhkan tenaga yang banyak dalam rangka evakuasi “, kata Mundhofir.
Hal sama juga dikatakan Pj Kepala Desa Kedungmutih Hamdan , selain membutuhkan dana yang banyak bencana alam juga membutuhkan SDM untuk penanganan agar cepat dan tanggap. Dengan adanya pelatihan ini jika ada bencana kita tidak “njagaake” pada BPBD ( Badan Penanggulangan Bencana Daerah) namun dengan adanya tenaga yang dilatih ini bisa sebagai garda terdepan penanganan bencana di desa masing-masing.
Harapan ke depan setelah ada pelatihan ini ada tindak lanjut misalnya adanya pembenahan tanggul-tanggul yang kritis dengan peninggian. Sehingga jika musim hujan tiba warga tidak ada rasa was-was jika sewaktu-waktu sebit air sungai meluap memasuki rumah warga.
“ Dua kali banjir yang cukup besar di tiga desa ini karena jebolnya tanggul ,oleh karena itu kita berharap ada penanganan pada tanggul-tanggul yang kritis. Dengan peninggian “, harap Hamdan.(Muin)