Demak – Pemilihan Bipati-Wakil Bupati (Pilbup) Demak periode 2016-2021 akan dilaksanakan 9 Desember 2015 atau kurang setengah tahun lagi, namun grengseng, gaung dan kesemarakannya sudah mulai tampak di wilayah kabupaten ‘wali’ ini. Di pelosok maupun di kota, pusat pemerintahan sudah bertebaran baliho berbagai ukuran dari satu pasangan balon “Natsir Jos”.
Dari pantauan demakpos.com, greget dan antusiasme masyarakat untuk mengetahui siapa sosok pemimpin lima tahun mendatang makin kelihatan mencolok dan terbuka dalam perbincangan di perkantoran, tempat-tempat umum seperti di terminal, pasar, pusat pembelanjaan dan tempat berkumpulnya masa seperti di Alun-alun Simpang Lima, pertigaan/perempatan jalan dan pos ronda. Di tempat-tempat itu pulalah gambar pejabat dan mantan pejabat tersebut dipasang secara mencolok.
Hingga Rabu (3/6) siang, pihak penyelenggara maupun peserta pilkada masih enggan menanggapi serius maraknya gambar pasangan bakal calon bupati-wakil bupati (pasbalon bup-wabup) “Natsir Jos” tersebut. Ketua KPUD Demak Mahmudi, S.Ag., M.Fil.I. beralasan, pemasangan spanduk, baliho dan banner adalah kewenangan pemkab.
“KPU baru akan melounching pilkada 2015 ini pada Sabtu 6 Juni 2015 mendatang. Namun demikian KPU Demak sudah mendahului start sosialisasi pilkada serentak ini dengan mengadakan lomba pidato bagi perempuan sepekan lalu”, tutur Mahmudi.
Pasbalon HM Natsir dan Joko Sutanto (Natsir Jos) yang dihubungi secara terpisah memberikan jawaban senada, bahwa pemasangan gambar diri mereka adalah bukan ide mereka melainkan murni inisiatip dari beberapa pimpinan partai calon pengusung paslon Bupati dan Wakil Bupati Demak.
“Silahkan masyarakat menilai kami, dan biar mereka tidak membeli kucing dalam karung”, kata Natsir. (mac)