Usai sudah gelaran Pemilihan anggota BPD desa Kedungmutih kecamatan Wedung . Ada rasa senang, kecewa , dan masih banyak lagi ekspresi lainnya yang tertumpah. Bagi calon yang jadi tentunya senang karena kursi jabatan sebagai DPRnya desa sudah menunggu.
Harapan mereka anggota yang jadi lewat BPD ini selain menaikkan gengsi juga bisa mendapatkan gaji atau uang. Padahal duduk sebagai anggota BPD merupakan amanah yang cukup berat untuk dilaksanakan. Selain mereka itu warga yang ditokohkan masyarakat mereka itu harus bisa mengemban tugas sebagai BPD.
Memang sebagai anggota BPD nantinya akan mendapatkan sejumlah penghasilan , diantaranya gaji bulanan, uang rapat dan ada lagi tunjangan lainnya. Namun besarnya belum ada ukuran tertentu ada yang mengatakan 10 persen dari APBdes , sekian juta per bulan dan masih banyak asumsi lainnya.
Nah itulah yang menjadikan posisi anggota BPD saat ini menjadi menonjol. Ketika ada pembukaan lowongan mereka yang tidak dibekali apa-apa justru bersemangat untuk mencalonkan diri . Sedangkan warga yang mempunyai kemampuan duduk justru enggan untuk bersaing dengan mereka yang hanya berbekal semangat.
Kembali ke penghasilan anggota BPD yang nantinya menjanjikan itulah yang menjadi semangat mereka untuk mencalonkan diri. Bukan tugas yang mereka pikirkan , bukan kemampuan yang mereka tunjukkan namun hanya semangat saja. Akibatnya ada persaingan yang tidak sehat dalam ajang pemilihan BPD desa Kedungmutih. Terutama pada dapil yang bercalon lebih dari 1 orang.
Nuansa politik uang dalam pencalonan BPD Kedungmutih benar-benar terasa . Baik yang bercalon tunggal atau lebih dari satu dari setiap dapil setiap pemilih mendapatkan uang dari para calon. Dari informasi yang di dapatkan mereka para calon memberikan uang pada pemilih Rp 100 ribu – Rp 300 ribu mungkin ada yang lebih.
Ini sangat kita sayangkan , namun demikian itu sudah terjadi. Inilah wajah demokrasi Kedungmutih saat ini. Namun demikian kita berharap anggota BPD yang baru ini benar-benar bisa menempatkan dirinya sebagai mitra pemerintah desa yang pro aktif bekerja untuk kemajuan desa.
Mereka yang duduk saat ini masih harus banyak belajar dengan anggota BPD pendahulu mereka yang benar-benar berkualitas. Selain usia yang matang mereka adalah benar-benar tokoh masyarakat yang berkepribadian baik. Oleh karena itu sebagai anggota baru meskipun usia mereka masih muda namun pola pikir serta perbuatan mereka harus mencerminkan ketokohannya di masyarakat.
Kita tidak tahu dalam pemilihan anggota BPD yang baru ini ada unsure rekayasa politik atau memang mengalir apa adanya. Masyarakat desa Kedungmutih mempunyai hak untuk mengawasi kinerja mereka. Jika mereka itu tidak menjalankan tugas sesuai dengan tupoksinnya atau melanggar ketentuan mereka akan mendapatkan sangsi. (Muin)
Haji aman dan lancar bersama KBIH ” Al-Firdaus” Jepara Hubungi 085 290 375 959
TOKO BUKU DAN KITAB SUPER LENGKAP
ALAT TAMBAL BAN BAKAR SUPER CEPAT
MENCUCI TANPA SABUN SUPER HEMAT
MAINAN MURAH SERBA 1000 RUPIAH