Arya Hadi Dharmawan – Harian Rakyat : Tak akan banyak yang bisa dilakukan oleh Presiden terpilih pada tahun anggaran 2015 (1 Jan 2015 – 31 Des 2015), karena APBN 2015 sudah diundangkan oleh DPRRI dan Presiden RI saat ini. Tahun pertama pemerintahan presiden baru adalah masa kritikal Presiden dan para anggota kabinet baru untuk mendapatkan penilaian publik.
Lalu apa yang bisa dilakukan?
Sebagai pemimpin baru, Presiden terpilih dan kabinetnya, yang paling utama adalah “memacu adrenalin baru perubahan” (tidak hanya pembangunan) di jiwa masyarakat. Buatku, adrenalin itu akan sedikit menghentak jiwa bila aku mendengar hal-hal sbb:
- Presiden, mencanangkan rehabilitasi 1000 sungai di Indonesia (baca: Daerah Aliran Sungai/DAS termasuk Sub-DAS) yang kondisinya mengenaskan. Canangkan 1000 DAS/Sub-DAS ter-rehabilitasi dengan nyata demi ketersediaan air dan kehidupan bagi negeri ini.
- Presiden, mencanangkan penghentian dengan serius deforestasi (terutama karena illegal logging yang mulai marak kembali), dengan langkah nyata. Canangkan pengamanan 1000 titik kawasan hutan alam di Indonesia dengan langkah nyata dan operasional.
- Presiden mencanangkan implementasi UU 41/2009 tentang perlindungan lahan pangan berkelanjutan dengan menetapkan 1000 titik hamparan persawahan di 500 kabupaten/kota yang resmi dilindungi dan segera ditata-sistem-insentifnya agar kawasan pangan nasional, aman. Menteri Pertanian harus menjadi panglima di bidang ini.
- Presiden, mencanangkan gerakan penguatan sosio-ekonomi, politik, administrasi, kebudayaan, dan kemasyarakatan di desa-desa. Dengan gerakan 1000 desa pionir – termasuk desa adat, sebagai desa-desa perintis perubahan nyata di seluruh Indonesia.
- Presiden, mencanangkan gerakan penataan 1000 kawasan/perkampungan tidak layak huni di seluruh Indonesia, sehingga masyarakat di kawasan itu kelak bisa tinggal liveable, secure, comfortable, berkelanjutan sesuai prinsip-prinsip hidup yang beradab dan berkeadilan.
- Presiden, mencanangkan 1000 Usaha Kecil Menengah/sektor informal (jasa, perdagangan, industri) pionir dan 1000 Industri kreatif skala rakyat sebagai awal perubahan ekonomi rakyat, yang dikawal untuk memasuki era-MEA (baca: neoliberalisasi Ekonomi ASEAN) yang suka ataupun tidak suka terpaksa diikuti.
- Presiden, mencanangkan 1000 gurubesar/ilmuwan senior Indonesia, dengan target membanjiri jurnal Internasional di berbagai bidang ilmu agar, ilmuwan Indonesia tak dipandang sebelah mata di percaturan kehidupan sains. Langkah ini harus terukur dan ada insentif (bukan hanya materiil) yang mendorong motivasi para guru besar/ilmuwan.
Ajak rakyat Indonesia mengawal “Program serba 1000” itu hingga ada hasilnya. Pengawasan bisa melalui berbagai cara, silakan presiden baru memikirkannya.
Di tahun 2016, silakan anda membuat program yang lebih tertata sesuai tahun kerja anda. Program serba 1000 ini, hanya pemicu adrenalin agar masyarakat Indonesia bergairah maju bersama anda.
NB: jika program serba 1000 ini berhasil baik, silakan lanjutkan dengan serba 10.000 di tahun berikutnya….
Status FB Arya Hadi Dharmawan