Desamerdeka – Boyolali : Pemkab Boyolali akan mempercepat usaha pembebasan lahan utuk proyek jalan tol Salatiga-Boyolali sepanjang 22,95 kilometer. Ditargetkan, pada akhir tahun nanti lahan yang sudah dibebaskan sebanyak 50 persen.
Asisten I (Bidang Pemerintahan) Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali, Untung Raharjo, selaku Wakil Ketua Panita Pengadaan Tanah (P2T) Kabupaten Boyolali, Senin (22/09/2014) mengatakan, sampai dengan pertengahan September kemarin, luas lahan yang sudah dibebaskan baru sebanyak 17,87 persen dari luas lahan yang mesti dibebaskan seluas 150,6567 hektare.
Dikatakannya, berdasar rapat koordinasi dengan provinsi, masing-masing kabupaten atau kota yang wilayahnya masuk dalam proyek tol agar segera mempercepat proses pembebasan lahan. Sebab ditarget, proses pembangunan proyek tol akan dimulai tahun depan.
Kendala yang ditemui terkait pembebasan lahan, lanjut Untung, salah satunya yakni pembebasan lahan yang merupakan kas desa. Dimana dari lahan yang mesti dibebaskan , sebanyak 14 hektare lahan merupakan tanah kas desa yang pembebasannya membutuhkan waktu dan mekanisme tertentu, termasuk di antaranya persetujuan dari bupati dan gubernur. “Untuk tanah kas desa juga mesti dicari tanah pengganti,” ucap Untung.
Sementara untuk pembebasan lahan milik warga, kendala yang cukup banyak ditemui adalah nilai ganti rugi dianggap kurang sebanding dengan harga pasar. Saat ini, pihaknya sudah melakukan musyawarah di 10 dari tujuh belas desa yang akan terkena proyek. Untung menargetkan, dengan upaya percepatan, pada akhir tahun nanti lahan yang sudah dibebaskan untuk proyek tol sebanyak 50 persen.
Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali, Sri Ardiningsih, selaku ketua P2T Kabupaten Boyolali mengatakan, Pemkab sebagai fasilitator pembebasan lahan proyek saat ini sudah mengintensifkan pendekatan dan negosiasi dengan pemilik lahan. (*-9)
Sumber : krjogja.com