Kabarseputarmuria bergambar dengan Mas Azi dan dua rekannya warga Lampung

Demak – Diwaktu waktu tertentu dan di beberapa masjid dan musholla kita menemukan beberapa orang  yang tinggal beberapa hari dengan tujuan berdakwah. Pakaian mereka khas yaitu berjubah ,bersurban dan kebanyakan mereka berjenggot. Orang kebanyakan menyebut mereka Jamaah Tablig dan sedang melakukan jaulah atau khuruj.

Salah satu tempat yang dikunjungi jamaah Tablig tersebut adalah Musholla Baitul Muttaqin desa Kedungmutih kecamatan Wedung. Rencana selama tiga hari 5 orang Jamaah Tablig tersebut melakukan kegiatan ibadah rutin shalat 5 waktu dan juga kegiatan pengajian dan silaturahmi dengan warga setempat. Sebagai bentuk Amar Ma’ruf kepada warga sekitar.

Azi salah satu Jamaah Tablig tersebut mengatakan ia bersama 4 orang temannya tinggal di Musholla selama 3 hari . Selama tiga hari itu ia membawa pakaian , dan bekal makanan serta kompor untuk memasak kebutuhan makan sehari hari. Sebelum tinggal di Musholla mereka telah minta ijin pengurus atau jamaah musholla tersebut.

“ Saya datang ke sini tujuan berdakwah atau mengajak ibadah sesuai dengan ajaran Rasulullah Muhammad SAW. Salah satunya adalah melaksanakan shalat Jamaah dengan cara ini siapa tahu warga yang belum shalat jamaah bisa ikut shalat jamaah sehingga musholla menjadi ramai “, kata Hazazi anggota Jamaah Tabliga asal Lampung pada kabarseputarmuria Jum’at 13/10/2023.

Hazazi dan empat rekannya berjaulah dari satu Masjid ke Masjid dan Musholla ke Musholla membawa surat Keterangan Jalan yang dikeluarkan Masjid Jami’ Kebun Bibit Hajimena Natar mengatakan , ia berjaulah kunjungan dengan tujuan  berdakwah keliling ini sejak tahun 2012. Selama itu ia sudah berkeliling keliling ke beberapa pulau di Indonesia .

Ia bergabung dengan Jamaah Tablig ini tidak sengaja ngobrol ngobrol dan tanya tanya seputar kegiatan Jamaah tersebut. Dari situlah ia mulai tertarik dan ikut berjaulah mulai dari 3 hari dan sampailah ke tahap 40 hari yang akan ia jalani bersama 4 teman dalam satu kelompoknya. Sebelum masuk ke Demak ia telah melakukan jaulah di Jepara.

“ Untuk sampai ke tempat ini pastinya ada yang mengarahkan , kita tidak serta merta datang ke tempat ini. Sebelum tinggal di Musholla ini kita ketemu pak RT , Tokoh Masyarakat dan Jamaah yang lainnya . Agar terjadi komunikasi yang baik dalam melaksanakan kegiatan di Musholla ini “, tambah Hazazi yang akrab di panggil Azi .

Terkait dengan transportasi dan akomodasi di tempat jaulah tersebut Azi menambahkan , mereka semua sudah persiapan bekal untuk makan sehari hari. Mereka membawa bahan makanan dan minuman dan alat masak seperti kompor dan yang lainnya . Begitu juga untuk transportasi semua mereka sediakan secara mandiri untuk berpindah ke tempat lain.

“ Nah itulah mengapa kadang kadang mereka banyak yang mengatakan rombongan kami ini jamaah Kompor karena dari satu tempat ke tempat rombongan kami membawa kompor. Bahkan ada yang mengatakan KUPJ kelompok Ustadz Panjang Jenggot “, kata Azi lagi.

Terkait kepergiannya melaksanakan khuruj selama 40 hari menurut Azi , tidak asal pergi namun ada aturannya. Misalnya harus ada ijin keluarga baik dari istri misalnya . Selain itu nafkah untuk keluarga selama kepergiannya juga sudah terpenuhi . Selain itu soal makan di perjalanan berjaulah itu juga sudah dipersiapkan. Selain itu surat jalan dan juga jadwal kegiatan juga ada semua.

“ Nah itulah penjelasan kami semoga silaturahmi ini bermanfaat untuk semuanya . Jadi kami ini datang ke Masjid dan Musholla bertujuan silaturahmi dan berdakwah dengan cara kami dan terorganisir sampai ke atas bahkan ke seluruh dunia “, jelas Azi . (Pak Muin)