Alat berat bekerja tinggikan tanggul tambak warga desa Kedungmutih Demak

Demak – Akibat sering terendam rob dan mengganggu operasional pembuatan garam puluhan hektar tambak di desa Kedungmutih kecamatan Wedung di tinggikan tanggulnya. Dengan mendatangkan alat berat secara swadaya petambak memperbaiki tanggul agar air rob tidak merendam tampaknya.Meski membutuhkan biaya yang besar namun hal itu menjadi solusi agar operasional pembuatan garam tak ada kendala.

” Sebentar lagi musim garam tiba sedangkan tanggul SWD 1 belum ditinggikan secara permanen.Petambak disini takut jika rob besar kesongo akan menghambat proses pembuatan garam .Jadinya kita sepakat mendatangkan alat berat dengan biaya swadaya untuk meninggikan tanggul tambak masing masing “, kata Musa Abdillah salah satu petambak garam warga desa Kedungmutih pada kabarseputarmuria Jum’at 14/4/223

Musa Abdillah menambahkan untuk merenovasi tanggul tambaknya ia butuh dana sekitar Rp 10 juta .Dengan tingginya tanggul ia berharap tambak garamnya tidak lagi terendam air rob seperti sebelumnya.Dengan tanggul yang tinggi ketika musim hujan bisa digunakan untuk kegiatan budidaya bandeng dan udang. Sehingga baik musim kemarau maupun hujan tambah masih bisa menghasilkan.

Musa Abdillah petambak garam dari desa Kedungmutih

” Sebelum ditinggikan petambak di sini tidak berani berbudidaya ikan atau udang.Mereka hanya mengandalkan udang alam tetapi setelah ini nanti mereka berani berbudidaya ketika musim kemarau “, tambah Musa.

Hal sama juga dikatakan Asrofi petambak garam dari desa Kedungmutih yang menggarap lahan di perbatasan Demak Jepara. Ia juga meninggikan tanggul tambak garamnya karena air rob selalu merendam tambak garamnya. Apalagi jika rob tiba bercampur dengan air banjir tambaknya tidak kelihatan tanggulnya. Ia hanya pasrah menunggu air surut untuk bisa digarap kembali.

” Setelah kita tinggikan tanggulnya kita optimis tambak akan lebih produktif dibandingkan sebelumnya.Meskipun mengeluarkan biaya cukup besar mudah mudahan bisa cepat tertutup dari hasil tambak nanti”, kata Asrofi uang telah puluhan tahun menggarap tambak.

Informasi yang didapatkan dilapangan alat berat yang didatangkan petambak dengan sistem kerja jam jaman. Adapun tarifnya berkisar Rp 550 – 600 ribu perjam kerja. Agar bisa leluasa bekerja alat berat becho tersebut dilengkapi dengan ponton agar tidak tenggelam. ( Muin )