Lahan garam usai panen dan masuk musim hujan

Demak- Tahun 2022 ini tahun emas bagi petambak garam di Demak pasalnya harga garam kembali bersinar cerah pada akhir panen mencapai Rp 300 . Padahal harga kekinian garam paling tinggi Rp 100 ribu dihitung dari biaya operasional pembuatan garam. Sehingga tahun ini petambak garam untuk besar dibandingkan tahun yang lalu.

Kenaikan harga garam tahun ini yang cukup tinggi di akibatkan oleh produksi garam yang tak sebanyak tahun yang lalu. Paling banyak produksi garam tahun 2022 ini separuh dari hasil panen tahun yang lalu. Itulah penyebab mengapa harga garam tahun ini naik berlipat dibandingkan tahun yang lalu.

Nurudin (30) petambak garam dari desa Kedungmutih mengatakan dampak naiknya harga garam yang signifikan menyebabkan sewa lahan garam ikut naik. Kenaikan sewa lahan garam bisa mencapai 100 persen dibandingkan tahun yang lalu. Pemilik lahan mempunyai harga tawar yang tinggi ketika harga garam juga tinggi.

“ Ya sebagai petambak garam dengan harga garam bagus ya senang karena tenaga yang sedikit hasilnya cukup lumayan. Tapi ya itu harga sewa lahan garam langsung naik drastic. Tahun ini Rp 20 juta setahun misalnya tahun depannya bisa naik jadi Rp 40 juta atau paling tidak Rp 35 juta “, kata Nurudin.

Untuk mengantisipasi lonjakan harga sewa yang tinggi biasanya petambak garam seperti dirinya menyewa lahan garam tidak setahun sekali. Namun menyewa lahan minimal dua tahun atau lebih sehingga ketika ada lonjakan sewa lahan garam tidak begitu dirasakan . Selain itu juga mengatasi jika dalam satu tahun tidak ada produksi garam karena kemaraunya pendek sekali. (Pak Muin)