Jepara – Cuaca ekstrem yang melanda perairan Demak dan Jepara semingguan ini membuat nelayan istirahat tidak melaut.Perahu perahu mereka ditambatkan dipinggir sungai dan waktu mereka digunakan untuk istirahat atau memperbaiki alat tangkap ,perahu dan mesin. Sehingga di hulu hulu sungai tampak ratusan perahu seperti halnya di sungai perbatasan desa Panggung dan Surodadi kecamatan Kedung kabupaten Jepara.
Puluhan perahu tampak berjajar disepanjang hulu sungai .Satu dua tampak nelayan memperbaiki mesin perahu dan alat tangkap. Tampak juga beberapa perahu kecil yang tenggelam terisi air hujan sedang di keluarkan
” Ya kalau dihitung sampai hari ini sudah semingguan nelayan tidak melaut karena laut ombak besar.Kalau dipaksakan melaut resiko perahu rusak juga keselamatan jiwa terancam.Nelayan disini banyak yang beristirahat di rumah ” kata Zaeni Nelayan dari desa Surodadi pada kabarseputarmuria.
Menurut Zaeni kondisi laut berombak besar memang selalu terjadi setiap tahunnya .Biasanya bulan mulai bulan Desembar sampai dengan bulan Maret.Untuk mencukupi kebutuhan harian ketika tidak melaut biasanya mengambil simpanan uang atau menjual barang berharga seperti perhiasan dan yang lainnya.
” Ya gimana lagi ketika tidak melaut belanjanya ya buka simpanan di rumah.Ada juga yang pinjam ke warung atau menggadaikan emas dan barang berharga lainnya “,tambah Zaeni .
Sementara itu ratusan perahu milik nelayan Kedungmalang Jepara dan Kedungmutih Demak juga terparkir berjajar di sepanjang hilir sungai Serang baru.Nelayan di kedua desa ini beristirahat di rumah atau bekerja serabutan di rumah.Beberapa diantaranya ada yang jadi buruh angkut garam dari gudang ke mobil angkutan.Selain itu ada juga kerja di bangunan di desa masing masing atau pekerjaan kasar lainnya.
” Kebanyakan nelayan disini kalau prei tak melaut ya jagongan seperti ini.Kalau ada pekerjaan kasar angkut garam ,angkut matreal ya ikut kerja. Tapi kebanyakan banyak yang istirahat di rumah bersama keluarga “,kata Farochi nelayan asal desa Kedungmalang.( Pak Muin )