Jepara – Pemerintah kabupaten Jepara beberapa tahun yang lalu membuka jalur angkudes Kedungmalang – Ngabul . Pembukaan trayek tersebut diharapkan untuk membuka simpul simpul kesepian desa agar lebih ramai. Dengan adanya pembukaan jalur pedesaan itu diharapkan menambah geliat ekonomi warga desa.

Desa Kedungmalang satu satunya desa yang terletak di kawasan Jepara bagian Selatan berbatasan langsung dengan Demak. Pada awal pembukaan trayek ini setidaknya ada sepuluh angkudes yang disediakan. Namun setelah berjalan lambat laun jumlah armada semakin berkurang . Kini hanya 1 atau 2 kendaraan saja yang melayani trayek ini.

“ Dulu memang ada banyak angkudes mungkin ada 10 an . Namun karena penumpang semakin sepi maka teman-temanpun tidak lagi narik kemari . Paling untuk narik yang dekat-dekat saja atau untuk carteran “, ujar Bang Ndayun salah satu sopir angkudes jurusan Kedungmalang – Ngabul pada kabarseputarmuria.com di pasar baru Kedungmutih.

Selain dia tidak ada lagi sopir yang narik angkudes ke Selatan khususnya daerah Sowan,Surodadi ,Panggung dan Kedungmalang. Ialah yang setiap hari menjemput para bakul yang berjualan di pasar Kedungmutih Demak sabrangan desa Kedungmalang. Jika pagi hari ia membawa pedagang untuk diantar ke Ngabul.

Sekitar pukul 10 pagi ia mengantarkan pedagang ikan asal Jepara Selatan pulang ke rumahnya via pasar Kedungmutih. Sesampainya di pasar Kedungmutih ia telah ditunggu para pedagang yang mau pulang ke rumahnya di desa Sowan Lord an Sekitarnya. Sehingga dalam sehari ia hanya narik satu tangkep saja.

“ Ya gimana lagi mobil ini harus ngangsur Bank , mau tidak mau ya harus berangkat dari rumah kalau masih ingin narik . Ya untuk penghasilan ya pas pasan saja bisa untuk hidupi keluarga dengan sederhana “, aku Ndayun .(Muin)