Jepara – Posisi Kabupaten Jepara yang semakin mendekat ke zona merah dalam peta risiko Covid-19 dengan hanya terpaut nilai 0,02 dengan zona risiko tinggi, membuat  kalangan DPRD Jepara yang selama ini telah memberikan kepercayaan kepada Satgas Penanganan Covid-19, kembali menyuarakan keprihatinannya.

“Hingga 9 bulan ini kami melihat masyarakat masih saja ditempatkan sebagai obyek gerakan. Belum sebagai subyek yang diberdayakan untuk bersama-sama melawan penyebaran virus ini,” ujar Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jepara, H. Pratikno.

Padahal jika masyarakat dan juga tokoh masyarakat diajak dan dilibatkan, saya yakin mereka akan bersedia. “Salah satu ciri masyarakat Jepara adalah memiliki harga diri yang tinggi dan mandiri. Jika hanya di perintah tentu tidak efektif. Apalagi selama ini hanya nampak aktifitas serimonial,” ujar Pratikno sapaan akrabnya.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jepara, H. Pratikno

Karena itu Pratikno menyarankan agar Bupati Jepara dan Satgas untuk segera menggerakkan semua elemen masyarakat hingga tingkat padukuhan. Bukan hanya yang ada didalam struktur Satgas Desa atau Satgas Jogo Tonggo, tetapi semua unsur.

“Gerakan semua elemen secara berjenjang mulai tokoh masyarakat dan tokoh agama  yang memiliki jaringan umat sampai tingkat desa, seperi Nahdlatul Ulama dan Muhamadiyah. Ajak para tokoh ini untuk mendiskusikan persoalan dan penanganan Covid-19. Saya yakin dari beliau-beliau akan muncul pemikiran dan solusi yang implementatif,”  ungkap Pratikno yang juga Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Jepara.

Ia juga menjelaskan, pelibatan para pengurus masjid, mushola, gereja, dan vihara dalam gerakan untuk mensosialisasikan protokol kesehatan juga sangat besar. “Himbauan terus menerus yang disampaikan melalui pengeras suara masjid dan mushola akan sangat efektif. Tetapi harus dimulai dengan dialog agar mereka menjadi subyek atau pelaku gerakan disiplin menjalankan protokol kesehatan ini,” terang Pratikno.

Menurut Pratikno, memahamkan tentang wabah ini juga bagian penting yang harus dilakukan. “Sebab jika tidak memiliki pengetahuan tentang hal tersebut, mereka bisa kesulitan menghadapi warga yang bertanya. Bagus jika dibuat buku saku kecil untuk memudahkan mereka mensosialisasikan protokol kesehatan dan sikap yang harus diambil oleh masyarakat,” papar Pratikno.

Ia berharap Satgas dapat bekerja dengan sungguh-sungguh dan cepat, sebab jika Covid-19 ini semakin merajalela maka pemulihan ekonomi, sosial, budaya dan keagamaan bisa terus terganggu. #dprdjepara