Jepara – Petambak garam di Jepara kini sudah mulai memanen lahannya . Meskipun belum panen raya namun lahan garam dipinggir jalan Kedungmalang – Semat ini sudah banyak yang panenSehingga suasana lahan garam yang dulunya sepi kini ramai. Selain petambak garam banyak buruh angkut garam yang mencari rejeki dilahan garam . Mereka mengangkut garam dari lahan menuju ke pinggir jalan.
Bodin salah satu petambak garqam yang menyewa lahan di area tambak garam desa Bulak Baru kecamatan Kedung mangatakan, Ia panen perdana di lahan garam yang disewanya. Untuk menutup biaya sewa garam yang dipanen langsung dijual ke pengepul. Satu keranjangnya dengan berat kurang lebih 80 kg dijual Rp 23.000. Selain butuh uang juga harganya masih bagus karena belum panen raya.
“ Harga garam awal panen ini masih lumayan bagus meski masih dibawah Rp 30 ribu perkeranjang. Kalau panasnya kuat dan semua petambak garam panen harga dipastikan turun terus . Ya awal awal kayak gini banyak yang jual garamnya langsung ke pengepul “, kata Bodin yang warga desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupataen Demak.
Tahun ini Bodin menggarap lahan garam di desa Bulak Baru yang disewanya dua tahun sebesar Rp 45 juta rupiah . Ia menggarap lahan garam yang luasnya 2,5 hektar bersama anaknya. Garam tahun yang lalu sudah dijual untuk kebutuhan harian dan sewa lahan yang baru. Meski harga garam kurang bagus ia tetap menggarap lahan garam karena pekerjaan membuat garam sudah ia jalani sepuluh tahun lebih.
Hal sama juga dikatakan Madnur yang menggarap lahan garam disamping Bodin. Ia juga sudah memanen lahan garamnya. Seperti Bodin Madenur juga langsung menjual garam hasil panen perdanannya . Kalau dijual belakangan ia takut harga garam terus turun seperti yang sudah sudah. Meski dirasa belum sepadan dengan tenaga dan sewa yang dikeluarkan namun ia masih bersyukur karena lahan garam yang digarap sudah menghasilkan uang.
Ketua KSP Mina Barokah Surodadi Sokhib mengatakan , lahan garam di Jepara belum semua panen raya sehingga harga garam bisa turun lagi . Saat ini harga garam Rp 23.000 perkeranjang misalnya jika panasnya kuat harga garam itu dipastikan turun. Dengan kondisi tersebut jika masih ada uang untuk belanja harian ia menyarankan untuk di simpan garam yang baru di panen.
“ Kalau harga dilahan sekitar Rp 15 ribuan Koperasi saya akan membeli garam untuk disimpan di gudang garam nasional (GGN) di desa Kalianyar , nanti kalau harga garam belum Rp 100 ribu garam tidak saya lepaskan. Kita yakin ke depan harga agaram akan tinggi manakala dalam satu tahun tidak ada musim kemaraunya . Dalam lima tahun pasti ada satu tahun yang becek terus tidak ada musim panasnya “, papar Sokhib. (Muin)