Demak – Desa Babalan kecamatan Wedung di kenal sebagai desa pesisir yang mengandalkan Laut dan Tambak dalam memenuhi kebutuhan warganya. Namun kini warganya tak lagi mengandalkan hal diatas setelah berdirinya Pabrik pabrik di Jepara. Dulu warga usia produktif di desa ini jika tidak ke sektor kelautan mereka merantau ke luar kota atau luar negeri. Namun saat ini kerja di pabrik Jepara lebih menjanjikan.

Hamdun sopir antar jemput karyawan pada kabarseputarmuria mengatakan, warga desa Babalan yang bekerja sebagai karyawan pabrik jumlahnya ratusan orang. Setiap pagi hari terlihat kesibukan karyawan yang berangkat ke pabrik. Merka berangkat ke tempat kerja ada yang mengendarai sepeda motor dan ada juga carter mobil berombongan. Yang nalk sepeda motor biasrnya karyawan yang sudah lama kerjanya.

” Awalnya mereka berombongan carter mobil seperti ini. Namun nanti setelah punya tabungan mereka kemudian kredit motor dae tak lagi berombongan seperti ini. Dulu carter rombongan dari seperti ini ada 10 mobil kini tinggal 3-4 mobil saja,” tambah Hamdun sopir asal desa Kedungmalang.

Hamdun menambahkan, antar jemput karyawan yang ia jalani setiap harinya pembayarannya sebulan sekali habis gajian. Setiap karyawan membayar Rp 250 ribu setiap tanggal muda. Pendapatan tergantung jumlah karyawan yang di angkuthya. Untuk kendaraan kecil rata rata10 orang. Sedangkan kendaraan besar seperti elf bisa muat sampai 15 orang.

“Tiga atau empat tahun yang lalu kendaraan carteran angkut karyawan pabrik disini lebih sepuluh mobil saat ini yang masih bertahan tinggal 3 mobil saja”, tutup hamdun.