Cilacap, Beritasatu.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap agar penggunaan dana desa diawasi. Selain itu, dana desa juga sepatutnya tepat sasaran.

“Masyarakat mengawasi dana desa yang ada, karena Rp 257 triliun itu uang yang tidak kecil, gede bnget, semuanya harus mengawasi. Pastikan dana desa itu tepat sasaran,” kata Jokowi.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam acara peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap Ekspansi 1×660 Megawatt di Cilacap, Jawa Tengah, Senin (25/2/2019).

“Masyarakat di desa yang jalannya masih becek ya jangan bangun embung dulu. Jalannya selesaikan dulu,” ujar Jokowi.

Pada kesempatan itu, Jokowi menuturkan, sampai akhir 2018, telah terbangun 191 ribu kilometer jalan di desa-desa. Jokowi sempat mendengar ada pihak yang tak percaya dengan panjang tersebut.

“Ada yang enggak percaya. Ya kalau enggak percaya, ukur sendiri. Desa ada 75 ribu, satu desa cuma bangun 600 meter setahun. Ya biasa, malah kurang, harusnya bisa lebih dari itu,” ucap Jokowi.

Menurut Jokowi, dana desa tentu tidak hanya untuk membangun jalan. Sebab, ada juga pembangunan irigasi desa, dan pasar desa. Artinya dana desa sangat penting bagi pembangunan desa.

“Lima tahun ke depan target kita Rp 400 triliun untuk seluruh dana desa yang akan terus kita berikan. Biar enggak setengah-setengah. Kerjanya enggak setengah-setengah,” kata Jokowi.

Jokowi juga berpesan agar dana desa berputar di desa. Gunakan material dari desa setempat. Jika semen mahal, bisa dibeli di desa terdekat. “Supaya uang beredar di desa. Tenaga kerjanya pake tenaga kerja dari desa 100 persen,” tegas Jokowi.

Jokowi juga menyatakan, pemerintah hingga akhir 2018 telah menggelontorkan Rp 187 triliun dana desa. “Dalam sejarah bangsa kita, uang sebanyak itu baru kali ini kita berikan ke desa-desa di seluruh Tanah Air. Sampai akhir 2019 totalnya Rp 257 triliun yang masuk ke desa-desa,” ujar Jokowi.