Demak – Biarpun orang menyebutnya sebagai bocah Ndeso pesisir karena rumahnya di Desa Kedungkarang kecamatan Wedung yaitu desa yang terkenal sebagai desa Pemburu kepiting. Namun bagi putra kelima dari lima bersaudara dari KH. Abdul Hadi Thosin dan Hj. Ahsanah tidak berkecil hati. Justru ini menambah semangat untuk terus berlatih agar bocah ndeso ini keluar sebagai juara Propinsi Jawa Tengah.
Ya putra pengasuh Pondok pesantren Thoriqul Huda desa Kedungkarang ini bulan November ini mewakili kabupaten Demak dalam lomba MAPSI cabang Tilawatil Qur’an. Keberhasilan ini bukan begitu mudah ia raih namun lewat berbagai tahapan. Mulai lomba dari tingkat Dabin , kecamatan hingga mengalahkan juara lain di kabupaten Demak.
“ Ya bangga menjadi juara kabupaten Demak , saya berlatih terus mudah-mudahan bisa jadi juara propinsi Jawa Tengah “, kata siswa kelas 6 SD Kedungkarang di damping ayah dan ibunya.
Gus Asy’ari mengatakan , selain mahir qira’ suaranya untuk adzan juga merdu didengarkan. Sehingga ketika kelas lima yang lalu ia pernah menyabet juara 2 Adzan sekabupaten Demak. Namun ketika lomba berikutnya tidak boleh ndobel sehingga ia memilih cabang tilawatil Qur’an.Justru prestasinya di cabang ini bertambah berkibar.
Ia mengaku selain dilatih di sekolah , di rumah ayahnya juga mengundang pelatih khusus untuk memoles kemerduan suaranya. Selain tampil di di setiap lomba atau acara di sekolah. Keindahan suaranya juga ditampilkan di ajang pengajian-pengajian di luar desanya. Ia sering tampil bersama ayahnya yang mubaligh terkenal dari Demak.
Abdul Hadi Thosin abahnya mengatakan , bakat qiro’ Gus Asy’ari muncul karena guru Agamanya di sekolah SD. Awalnya ia tidak tahu jika putra laki-lakinya mempunyai suara yang bagus melantunkan ayat suci Al-Qur’an. Sehingga ketika mendapatkan juara kecamatan ia tidak percaya. Namun setelah ia diberitahu dan dapat piala ia baru percaya jika anaknya memang mempunyai keistimewaan.
Melihat itu ia akhirnya mengundang pelatih qiro’ khusus agar bakat Gus Asy’ari lebih berkembang lagi. Apalagi jam terbang terus bertambah setiap ada pengajian Gus Asy’ari selalu mendampinginya. Ia tidak mau mengecewakan jamaah , sehingga setiap waktu selalu latihan agar keberaniannya bertambah dan ada hal yang baru.
“ Ya mudah-mudahan di tingkat Jawa Tengah ini putra saya mendapatkan juara, sehingga bisa membawa nama Demak di tingkat propinsi , selain itu member semangat anak ndeso lainnya. Meski anak desa namun prestasi seperti anak kota “, kata abah Gus Asy’ari. (Muin)