Demak – Harga garam ditingkat petambak yang belum ada kenaikan di musim penghujan ini membuat tenaga angkut garam kehilangan penghasilan. Jika harga garam tinggi jasa angkut garam ramai karena petambak berlomba lomba menjual garam nya. Namun ketika harga garam turun mereka menahan garam nya didalam gudang.
Hal itu di katakana Awab tenaga angkut garam dari desa Kedungmutih. Ia dan kawan kawannya kelompok tenaga angkut garam saat ini kehilangan penghasila. Dulu ketika harga garam bagus setiap hari bisa angkut garam 10 – 15 truk. Namun saat ini turun drastis hanya 4-6 rit saja bahkan kadang bisa kurang.
” Turunnya harga cukup berpengaruh dengan penghadilan kami. Dulu ketika harga garam bagus. Sehari rata rata penghasilan kami 100 ribu lebih. Tetapi saat ini berkurang hingga lima puluh persen. Mudah mudahan harga garam kembali stabil atau naik”, harap Awab.
Hamzawi Anwar salah satu pedagang garam yang dihubungi kabarseputarmuria membenarkan kondisi ini. Ia sebagai supplaiyer garam juga mengalami penurunan pengiriman garam. Dulu sehari minimal ia bisa mengirim garam satu rit lebih. Namun saat ini seminggu sekali belum tentu. Pasalnya yang dikirim minta harga turun, padahal petambak garam enggan menjual garamnya jika harga diturunkan.
” Daripada rugi lebih baik saya tolak permintaan pengiriman garam. Mereka selalu minta turun harga saya tidak tahu apa penyebabnya. Saya kira ya beredarnya garam impor dipasaran. Pokoknya saya pedagang garam turun juga penghasilan saya”, kata Hamzawi Anwar yang punya gudang garam di desa Kedungkarang.