Jepara – Puasa identik dengan orchestra pembangun sahur , entah siapa yang mengkoordinirnya saya tidak tahu . Seperti bulan puasa tahun ini orchestra itupun berkumandang dari gang-gang sempit, jalan-jalan kampung sampai dengan depan rumah-rumah penduduk. Alat musiknyapun sederhana ada kaleng bekas, jrigen plastic tempat minyak, drum plastic besar sampai dengan botol-botol kaca yang dipukul bertalu-talu.
Tadi malam sekitar pukul dua malam saya sengaja bangun untuk melihat kegiatan mereka para pembangun sahur di desa Kedungmalang kecamatan Kedung . Ketika suara makin mendekat sayapun keluar untuk melihat dari dekat sambil mempersiapkan kamera untuk mengambil gambar mereka.
Hati saya jadi trenyuh melihat mereka itu kebanyakan masih anak-anak dengan peralatan yang sederhana mereka berombongan 5 – 10 orang dengan tugas masing-masing. Ada yang memikul drum plastic besar sambil memukulnya bertalu-talu,
ada yang membunyikan kentongan dari bambu, ada yang membawa besi bekas dan ada yang bertugas menyanyi dan berteriak-teriak membangunkan orang untuk bangun sahur. Meskipun alat yang dipergunakan cukup sederhana namun suara yang ditimbulkan enak di dengar dan khas sekali , sehingga jika mendengar bunyi-bunyian itu ingatan kita pasti melayang ke bulan puasa seperti biasanya.
Siapa yang mengkoordinir mereka semua warga tidak tahu , bulan ramadhan tiba merekapun ada dan membentuk kelompok-kelompok tersendiri menurut wilayah kerjanya masing-masing . Sebagai contoh anak-anak warga RW 01 misalnya daerah kelilingannya diseputaran wilayah RW 01 sendiri , begitu juga anak-anak RW 02 dan RW 03.
Dari bunyi-bunyian yang ditimbulkan tadi malam di desa kami paling sedikit ada 4 – 5 rombongan orchestra pembangun sahur yang setiap malam berkeliling dari gang-gang sempit dan jalan-jalan kampung. Mereka keluar dari sarangnya sekitar pukul dua malam dan terus berkeliling sampai terdengarnya suara tarhiman di masjid sekitar pukul tiga malam , meskipun tanpa ada yang mengkoordinir mereka setiap malam dengan setia keluar membangunkan orang sahur seperti biasanya.
Misbah warga desa Kedungmalang yang masih duduk di bangku SMP mengatakan , ia dan teman temannya dengan suka rela membangunkan warga untuk sahur . Ia bersama temannya keliling kampung sekitar jam malam dan selesai jam tiga ketika speaker Masjidf mengumandangkan tarhiman.