Demak – Gonjang ganjing guru honorer belum selesai sampai sekarang . Meskipun mereka berdemo berkali kali namun belum ada solusi . Nasib mereka seakan diujung tanduk. Mengajar terus tidak ada kejelasan nasib mereka , ganti profesi juga masalah bagi mereka. Sehingga satunya mereka terus berusaha agar nasib mereka diperhatikan pemerintah.
Salah satu guru honorer ini adalah Ida Noor Anisah (36) Guru Kelas 1 SD Kedungkarang kecamatan Wedung kabupaten Demak . Selama 15 tahun ia mengabdikan tenaganya sebagai guru SD di SD pesisir . Selama itu ia menerima honor seadanya sehingga untuk mencukupi kebutuhan sehari hari ia bersama suaminya serabutan kerja. Salah satunya ada berjualan makanan di sekolah.
“ Dulu awal masuk di SD ini ijasah saya D2 PAI , namaun karena saya memegang kelas maka saya kuliah lagi di S1 PGSD sehingga ijasah saya terakhir PGSD. Selama 15 tahun saya mengajar disini saya masih ingat honor saya pertama kali Rp 100 ribu saat ini ya sekitar 1 jutaan “, kata Ida pada kabaredemak Kamis (01/11)
Ida mengatakan selama 15 tahun ia curahkan semua tenaga di SD yang dulu menjadi almamaternya. Ia berharap dengan mengabdikan diri di SD desanya ia bisa diangkat menjadi Guru PNS sehingga ekonomi keluarga terangkat. Selama 15 tahun mengabdi itu ia sudah 5 kali mengikuti tes CPNS. Namun belum rejekinya sehingga sampai saat ini masih menjadi guru honorer. Saat ini ia masih tercatat sebagai guru hononer K-2 , namun untuk CPNS kali ini ia tidak bisa mengikuti karena usianya sudah lebih 35 tahun.
“ Ya penginnya masih mau ikut Tes tetapi karena aturan tidak memperbolehkan ya gimana lagi . Ya kita tunggu saja perjuangan teman teman semoga berhasil dan ada kepastian nasib kami guru honorer K-2 yang usianya lebih 35 tahun” , harap Ida.
Di Tanya soal demo berkali kali guru honorer ke Jakarta , ia mengaku tidak pernah ikut karena mengurus keluarga. Namun demikian ia memberikan support kepada teman-temannya yang ikut demo mudah mudahn diberikan kelancaran dan kesehatan. Selain itu tuntutannya juga dipenuhi oleh pemerintah karena ia sudah merasakan susahnya jadi guru honorer yang tidak jelas kpan diangkat jadi PNS.
“ Ya mudah mudahan mereka semua selamat , karena saya dengar banyak dari mereka yang pingsan dn sampai masuk rumah sakit , karena berjuang untuk menagih janji pemerintah mengenai pengangkatan mereka sebagai PNS “, kata Ida menutup sua. (Muin)