Demak – Desa Kedungmutih tak lama lagi akan mempunyai destinasi wisata baru. Sebelumnya sudah berjalan Reduksi ( Rumah Edukasi Silvifishery ) mangrove yang dikembangkan SIBAT PMI desa Kedungmutih. Terus ada Dewa Impleng yang dikembangkan pemerintah desa Kedungmutih. Satu lagi WIGAMAR ( Wisata Garam,Mangrove dan Kuliner) yang dikembangkan PokDarWis ( Kelompok Sadar Wisata) yang beranggotakan pemuda dan nelayan.

Obyek Wisata WIGAMAR ini letaknya di jalan Pantai kampung nelayan desa Kedungmutih kecamatan Wedung . Dari jembatan perbatasan Demak – Jepara hanya 500 meter. Kondisi jalan menuju ke lokasi cukup bagus untuk mobil maupun sepeda motor karena sudah di betonisasi. Selain menawarkan pemandangan pantai dengan air laut yang biru.

Tidak itu saja WIGAMAR ini juga uga ada hutan mangrove yang rindang dan hijau. Pengunjung bisa berisitirahat di gazebo gazebo dalam hutan mangrove mini yang dihubungkan dengan jembatan bamboo. Nah di tempat inilah pengunjung bisa menikmati bderbagai hidangan dari Warung Makan dengan menu utama ikan laut , kerang , cumi-cumi dan juga kepiting.

“ Ini baru kita benahi beberapa hari  dengan membuat spot spot foto untuk para pengunjung. Sehingga pengunjung yang datang ke sini bisa membawa oleh-oleh suasana pantai yang indah dna sejuk. Setelah itu nanti kita persiapkan warung makan. Untuk Garamnya di gudang ini pengunjung bisa melihat cara mengolah garam yodium sekaligus membelinya untuk oleh oleh”, kata Arisul Hakim salah satu pengelola obyek wisata Wigamar pada kabarseputarmuria.com.

Aris mengatakan Obyek wisata Wigamar ini didisain sebagai gabungan antara wisata ,pendidikan dan kuliner. Untuk wisatanya pengunjung bisa menikmati pemandangan laut , hutan mangrove . Sehingga pengunjung bisa berfoto ria di tempat yang telah dipersiapkan. Selain itu pengunjung yang mempunyai hobi memancing bisa memancing di tempat yang disediakan.

Sedangkan untuk pendidikan , pengelola menyediakan pabrik garam sebagai pembelajaran bagi pengunjung yang ingin tahu proses pembuatan garam. Di tempat ini pengunjung bisa melihat cara membuat garam beriodium. Mulai dari bahan baku ,proses pembuatan sampai dengan bahan jadi. Di tempat ini pengunjung bisa membeli produk garam dan hasil laut lainnya.

Di tempat ini juga pengelola juga ada warung makan yang menyediakan berbagai macam menu untuk pengunjung misalnya masakan dari berbagai macam jenis ikan laut , Kepiting , udang dan juga kerang yang merupakan produk unggulan dari desa Kedungmutih. Pengunjung bisa menikmati hidangan di gazebo gazebo yang disediakan atau di pinggir pantai sambil melihat birunya air laut.

“ Ya untuk sempurnanya obyek wisata ini kita masih butuh waktu satu atau dua bulan ke depan. Namun untuk wisata dan mangrovenya pengunjung bisa datang sekarang meski baru tahap pengembangan. Pengunjung bisa berfoto dn melihat pabrik garam dari dekat “, tambah Aris.

Nah bagi pembaca yang ingin melihat obyek wisata Wigamar ini bisa datang ke desa Kedungmutih lokasinya cukup mudah sampai jembatan Kedungmalang – Kedungmutih ada penujukkan jalan menuju obyek wisata ini. Jaraknya kurang lebih 500 meter dari jembatan. Pengunjung tidak dipungut biaya hanya biaya parkir sebesar Rp 2.000 saja. (Muin)