Demak – Wajah gembira terlihat dari muka Bupati Demak HM Natsir tatkala mengetahui bahwa beberapa petambak garam di Demak telah bisa membuat garam di musim penghujan. Bangganya lagi garam yang dihasilkan tidak garam biasa namun standar industry dengan Na Cl di atas 95 persen.
Bupati melihat garam standar industry tersebut ketika mengunjungi rumah garam industry di tambak garam desa Kedungmutih kecamatan Wedung. Okleh karena itu ia berharap apa yang telah dilakukan oleh beberapa petambak garam ini diikuti seluruh petambak garam di Demak.
“ Memang kemarin ketika shalat istisqo saya berpikir kalau minta hujan bagaimana nasib petambak garam . Nah hari ini saya telah mendapat jawabannya meski hujan sekarang petambak garam sudaah bisa membuat garam”, kata Bupati di hadapan puluhan petambak garam di Rumah Garam Industri.
Bupati mengatakan , sebagai anak pantai ia merasakan ketika musim penghujan penghasilan tidak menentu . Sehingga apapun yang ada dijual untuk menyaambung hidup . Bahkan genting rumahpun kadang di jual untuk biaya makan sehari hari,
“ Sehingga jika musim penghujan kita bisa melihat ada rumah yang genting depannya masih utuh namun ketika menengok ke belakang gentingnya tak ada karena dijual untuk biaya makan ketika musim penghujan”, kata Bupati yang kemudian disambut gelak tawa yang hadir.
Di tempat sama Dr. Ir. Sudarto,MM inventor Rumah Garam Industri pada Bupati mengatakan , teknologi yang telah ia temukan sudah membuktikan bahwa garam bisa di produksi di musim penghujan. Kualitasnyapun meningkat saat ini petambak garam di Demak sudah bisa membuat garam standar industry. Garam ini nantinya akan menggantikan garam Impor yang sekarang masih didatangkan dari luar negeri.
Selain itu garam industry ini masih dikembangkan menjadi berbagai jenis garam misalnya garam pharmasi yang prospeknya lebih baik lagi. Ia berharap nantinya seluruh petambak garam mau alih teknologi untuk membuat garam standar industry seperti yang sudah dipraktekkan di Rumah Garam Indistri Kedungmutih.
“ Memang untuk alih teknologi kepada semua petambak garam perlu waktu. Seperti dulu saya mengenalkan media isolator perlahan tapi pasti semua petambak kini menggunakan media isolator. Begitupun garam indistri ini mereka butuh waktu untuk menyesuaikan hal ini “, kata Sudarto pemilik 3 paten yang berkaitan dengan inovator pembuatan garam. ( Muin)