Jepara – Menulis bagi Soekat ( 68 ) pensiunan Kepala SD di Jepara merupakan hoby tersendiri , karena dengan tulisan dia dapat membuka kesalahan orang lain tanpa kekerasan saking ampuhnya dunia tulis menulis itulah maka meskipun dirinya telah pensiunan sebagai pegawai negeri maka dia tidak mempensiunkan dirinya dalam menulis.
Justru setelah pensiun ini waktu dia lebih banyak digunakan untuk membaca dan menulis apapun yang merupakan hobinya sejak muda. Menurutnya perasaan apapun dapat dituangkan dalam tulisan , baik itu senang , susah , gembira dan jatuh cintapun dapat dituangkan dalam tulisan. Oleh karena itu dalam kesehariannya dia pasti melahirkan satu tulisan , yang dapat dipublikasikan di media ataupun hanya menjadi catatan tersendiri baginya.
“ Awal saya menulis adalah ketika saya mendapat perlakuan tidak adil dari seorang penguasa , karena di beritahu dengan kata-kata tidak bisa , maka ketidakadilan itupun saya tulis dalam media tabloid Detik Jakarta , itu saya lakukan tahun 70 an yang lalu . Dengan tulisan itu kedok diapun terbuka , karena tidak terima saya dilaporkan polisi dan harus menginap di kantor polisi, namun kebenaran akhirnya yang menang . Kebiasaan menulis it uterus tumbuh sampai sekarang “ , ujar Mbah Soekat yang saat ini masih aktif menulis untuk Media Gelora milik Pemerintah Daerah Jepara.
Untuk menjadi penulis yang baik menurut Mbah Soekat banyak hal yang harus dimiliki , diantaranya banyak membaca tulisan atau karya orang lain. Dengan membaca karya orang lain kita dapat mengetahui apa yang harus kita tulis , bagaimana gaya tulisannya dan apa saja hal yang disenangi pembaca.
Dengan mempelajari itu semua tulisan-tulisan kita yang akan kita sajikan pada pembaca akan menjadi perhatian mereka dan dinanti-nanti oleh para pembaca. Memang banyak orang yang takut menulis karena , sudah pesimis tulisan mereka tidak menarik sehingga tidak menjadi perhatian pembaca sehingga sebelum terpublikasi sudah masuk keranjang sampah duluan.
“ Saya dahulu latihan menulis berita pada seorang polisi yang memberikan kaidah-kaidah penulisan untuk surat kabar, karena apa yang saya praktekkan disekolah justru banyak coretan yang dilakukan oleh redaksi . Nah bagi penulis muda yang ingin menjadi penulis betulan harus belajar pada seniornya lewat kursus, diskusi atau banyak membaca tulisan mereka “ , tambah Mbah Soekat yang punya keahlian juga menulis dalam bahasa Jawa.
Meskipun sudah 40 tahun lebih menulis berita, artikel dan tulisan lain Mbah Soekat mengaku tidak bosan untuk tetap menulis sehingga hari-harinya selepas pensiun dari PNS digunakan untuk jalan-jalan hunting mencari berita atau inspirasi tulisannya. Sehingga tiap kali media gelora terbit tulisannya tetap muncul menghiasi lembar-lembar majalah itu , sehingga menginspirasi penulis muda untuk kreatif menuangkan ide-denya lewat tulisan.
Dengan tulisan itulah ia kenal orang , sehingga jika kebetulan jalan-jalan banyak orang yang menyapanya kemudian mengajaknya ngobrol sehingga ide-ide tulisan itu muncul dengan sendirinya. Dalam masa pensiun itu dia tidak merasa jenuh seperti yang lainnya , justru tambah bersemangat dalam menulis
.“ Kenyataannya banyak pegawai yang pensiun lalu penyakit strokenya muncul , namun berkat hobi saya menulis khususnya berita waktu pensiun ini saya gunakan untuk jalan-jalan cari ide tulisan sehingga badan menjadi sehat terus. Alhamdulillah setua ini saya belum pernah sakit parah Mas “ , kata mbah Soekat yang pernah mendapat gelar Kepala SD termuda di Jepara dan beralamat di Ds. Lebak RT .4/05 Kec. Pakis Adhi Kabupeten Jepara Jawa Tengah.
Memang dunia kepenulisan jika dihayati betul-betul akan menjadi sesuatu yang mengasyikkan dan juga dapat menjadi profesi yang cukup menjanjikan , sehingga tidak ada buruknya jika sebagian kita ada yang bercita-cita menjadi penulis handal. Selain itu menjadi penulis tidak ada kata terlambat atau pensiun , setua apapun kita bisa mengembangkan kemampuan kita untuk menulis.
Seperti halnya mbah Soekat dari kota ukir Jepara ini , dalam usianya yang cukup tua namun masih semangat untuk menulis , kadang saya merasa malu dengan semangatnya itu dengan alasan tidak ada waktu atau yang lain komitmen yang saya buat tidak dapat berjalan yaitu sehari menghasilkan satu tulisan . Selamat berkarya Mbah Soekat !!!!!!!! (Muin)
Sumber Foto :Agus Sutisna