Demak – Bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri peredaran uang di sejumlah pasar tradisional naik drastic . Akibatnya banyak orang yang memanfaatkan momen ini untuk berbuat jahat dengan mengedarkan uang palsu. Sejumlah kasus penemuan uang palsu terjadi di pasar tradisional.
“ Wah saya tidak tahu uang ini palsu kirain uang asli , saya habis berbelanja di pasar dapat kembalian tak tahu kalau ini uang palsu “, kata salah satu ibu pada kabarseputarmuria.com
Ibu yang tidak mau disebutkan jatidirinya mengatakan , tahunya uang yang dibawanya palsu ketika menabung di koperasi pasar. Oleh petugas koperasi uang itu dicek pada mesin hitung yang otomatis mendeteksi uang palsu . Beberapa uang lolos namun ada stu lembar uang Rp 50 ribuan yang tidak lolos karena palsu.
“ Meski hanya satu lembar saja rasanya ya sedih , karena cari uang sekarang susah . Tahu kayak begini saya harus berhati hati ketika terima uang dan harus saya cek agar tidak kecolongan”, tambahnya.
Hal sama juga dialami oleh salah satu pengojek dari desa Babalan ia menerima titipan angsuran dari tetangganya . Sampai di koperasi uang angsuran itupun di cek oleh petugas . Dari 5 lembar uang seratus ribuan salah satu ada yang palsu. Sehingga petugas koperasipun mengembalikan uang palsu tersebut.
“ Ya gimana uang dikembalikan ya saya terima , saya tidak tahu uang yang dititipkan kepada saya itu uang palsu . Ya uang saya kembalikan pada pemiliknya mudah mudahan dia menerimanya “, kata pengojek .
Sementara itu Muktafiyah kasir di KSP Margi Rahayu Kedungmutih mengatakan , semua uang yang diterima baik angsuran mau simpanan semua di hitung pakai mesin. Selain untuk memastikan jumlah hitungan uang ,juga menghindari uang palsu. Mesin penghitung uang milik koperasi memang otomatis mendeteksi uang palsu.
“ Ya semua uang kita hitung dan kita teliti dengan mesin . Kadang ada beberapa pedagang yang datang ke kantor untuk mengecek keaslian uang karena mereka tidak mempunyai mesin deteksi uang palsu “, kata Muhatifiyah. (Muin)