Jepara – Hujan yang mulai mengguyur pantai Jepara membuat petambak garam siap –siap untuk mengakhiri panen garam. Garam yang biasanya dijual kepada pengepul kini meulai dimasukkan dalam gudang. Terlihat dilahan tumpukan garam mulai habis. Sedangkan gudang-gudang garam mulai terisi.
Seperti pantauan kabarseputarmuria lahan garam desa Kedungmalang dan Kalianyar. Tampak beberapa perempuan kuli angkut garam memasukkan garam ke dalam gudang. Kuli angkut mulai kerja habis subuh dan berakhir sekitar jam 11 siang. Mereka memasukkan garam dari lahan ke dalam gudang petambak.
“ Satu zak kayak begini saya di bayar Rp 3.000 – Rp 6.000 tergantung jauh dekatnya dengan gudang. Makin jauh ya upahnya makin besar . Saya warga desa Kalianyar “, kata salah satu perempuan pengangkut garam pada kabarseputar muria.
Beberapa hari ini hujan memang mulai mengguyur pesisir Jepara . Selain itu cuaca sering mendung sehingga pembuatan garam tidak maksimal. Namun datangnya musim hujan disambut biasa –biasa saja oleh petani. Beberapa diantara yang gudangnya penuh justru gembira dengan datangnya musim hujan.
Kegembiraan mereka cukup beralasan karena dengan datangnya musim hujan harga garam akan stabil. Biasanya jika musim kemarau panjang garam melimpah harga garam pasti anjlok banyak. Saat ini harga garam terus turun awal panen bulan Juli yang lalu harga perkwintal mencapai Rp 350 ribu perkwintal , panen raya terus turun. Terakhir saat ini harga haram dilahan Rp 80 ribu – 100 ribu.
“ Kalau bertahan terus di kisaran Rp 80 ribu saja perkwintal sampai musim garam tahun depan, petambak garam akan punya banyak uang . Biasanya jika garam melimpah harganya hanya Rp 20 ribu – 30 ribu perkwintal “, kata Haji Kholil petambak garam yang menggarap lahan garam di desa Kalianyar.
Haji kholil mengatakan musim garam tahun ini selain sudah menjual garam dalam jumlah banyak . Garam yang dimasukkan dalam gudang juga sudah lebih separuh penuh. Harapannya tahun depan harga garam bagus seperti tahun ini. Sehingga ia bisa hasil banyak untuk menutup kebutuhan sehari-hari dan juga keperluan besar lainnya.(Muin)