Rembang – Menjadi pejabat merupakan dambaaan setiap orang. Oleh karenanya berbagai macam cara dipergunakan agar bisa meraih jabatan itu. Namun bagi mbah Sarji mantan Kebayan desa Sumber Rejo kecamatan Pamotan kabupaten Rembang. Dia tidak merekomendasikan putra putrinya untuk menjadi pejabat desa itu.
“ Dulu pejabat di desa semacam kebayan, kamituwo, ulu-ulu , Jogoboyo dan lainnya sangat di hormati warga desa. Namun sekarang jadi pejabat desa banyak susahnya daripada senangnya “, kata Mbah Sarji pada kabarseputarmuria.
Mbah Sarji mengatakan, sejak tahun 1975 dia telah mengabdikan dirinya sebagai perangkat desa. Dia hanya tamatan SR dulu perekrutan perangkat desa tidak njlimet seperti sekarang. Dulu tidak ada system pendaftaran dengan mengeluarkan uang. Jika ingin jadi perangkat cukup kenal dengan pak kepala desa lalu didaftarkan ke atasan.
“ Tapi sekarang jadi perangkat desa rumit. Selain mendaftar lewat desa lalu kecamatan sampai dengan kabupaten. Selain itu ada juga tes tulis dan wawancara. Dulu tesnya hanya suruh nulis nama , alamat dan nama kepala desa “, kenang mbah Sarji.
Untuk menjadi perangkat desa sekarang butuh biaya yang cukup besar. Selain untuk pendaftaran tingkat desa juga mengeluarkan biaya untuk wira-wiri mengurus surat . Bahkan kadang-kadang ada juga yang mengeluarkan uang khusus agar tesnya lulus. Biayanya bisa jutaan sampai dengan puluhan juta apalagi jika yang calon banyak.
“ Dulu orang nyalon perangkat desa jarang , tetapi kini orang nyalon perangkat desa jumlahnya cukup banyak . Meskipun bengkoknya tidak nyucuk jika dijual “, katanya lagi.
Dari segi penghasilan mbah Sarji mengaku hidup pas-pasan sebagai perangkat desa. Bengkok yang digarapnya itu tidak bisa mencukupi kebutuhan hariannya. Setahun hanya laku Rp 6 – 8 juta rupiah , sebulan penghasilannya kurang dari 1 juta rupiah. Oleh karena itu untuk menambah penghasilan ia menyewa lahan dan juga beternak.
“ Alhamdulillah anak saya enam , semuanya sudah bekerja sebagai wiraswasta dan tidak ada yang jadi perangkat. Yang kecil lulusan SMK sekarang kerja di dealer sepeda motor “, kata Mbah Sarji menutup sua.(Muin)